TEMA BULANAN : “Meningkatkan Integritas, Kompetensi dan Soliditas Pelayanan”
TEMA MINGGUAN : “Hindarilah Dendam”
Pembacaan Alkitab : Markus 6:14-29
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Dendam itu berbahaya dan mematikan. Selama dendam belum terlampiaskan, maka selama itu pula ia bisa merusak jiwa pemiliknya dan mengancam nyawa orang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dendam adalah berkeinginan keras untuk membalas (kejahatan dll). Dendam merupakan salah satu penyakit hati yang hanya bisa membuat kita lebih menderita. Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan oleh jurnal psychological science (harian Kompas, 19 september 2014) menyatakan bahwa menyimpan rasa dendam dan sakit hati itu berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik seseorang. Selain dapat meningkatkan rasa cemas, stres dan frustasi, rasa dendam dan sakit hati yang dipendam selama bertahun-tahun dapat menyebabkan orang berisiko terkena serangan jantung, tekanan darah tinggi, nyeri lambung, sakit kepala dan bahkan kanker.
Kesulitan untuk mengampuni orang yang menyakiti kita, merupakan sumber utama terjadinya dendam. Realita hidup itu tak selalu indah atau menyenangkan, kita tidak hanya berdampingan dengan orang-orang yang selalu membuat kita bahagia tapi juga kita bisa bertemu dengan orang-orang yang bisa menyakiti dan mengecewakan kita. Ironisnya, masih banyak orang Kristen yang menjalani hidup ke-Kristenannya dengan dibelenggu dendam meski secara kasat mata mereka nampak rajin beribadah bahkan sudah melayani Tuhan.
Dendam bukan saja dapat merugikan diri sendiri tapi dapat juga masuk dalam persekutuan gereja Tuhan dan merusak hubungan setiap orang percaya. Oleh sebab itu, sebagai orang percaya kitapun terpanggil untuk taat dan setia terhadap perintah Tuhan dalam hal mengasihi dan mengampuni sesama. Dengan membuka hati, selalu mau mengampuni dengan kasih kita dapat menghindari dendam. Terlebih sekarang ini jemaat dan wilayah telah berada di periode yang baru, sedangkan di aras Sinode akan dilangsungkan pemilihan BPMS GMIM periode 2022-2027. Marilah kita meninggalkan hal-hal yang menyakitkan sebagai akibat dari persoalan atau konflik internal dalam pemilihan dan pelayanan dengan mengedepankan keesaan dan persektuan untuk berjalan bersama mewujudkan Gereja yang kudus, am dan rasuli . Karena itu dipilihlah tema minggu ini “Hindarilah Dendam”
PEMBAHASAN TEMATIS
■ Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Injil Markus merupakan tulisan yang paling singkat, yang berkisah tentang karya Yesus termasuk mujizat dan penyembuhan yang dilakukan-Nya. Penulis biasanya menjelaskan istilah-istilah bahasa Aram dan adat istiadat Yahudi yang muncul dalam tulisannya, dengan maksud agar Injil ini dapat dimengerti oleh bangsa-bangsa lain atau orang-orang Kristen non Yahudi. Injil Markus ditulis sekitar tahun 50 – 60 M. Injil ini merupakan Injil pertama yang ditulis, dimana Injil Matius dan Lukas juga banyak memakai bahan dalam Markus. Markus bertujuan untuk memperkuat dasar iman orang percaya di Roma, untuk mendorong mereka agar tetap setia menderita demi Injil, dengan memperhadapkan kepada mereka kisah kehidupan, penderitaan, kematian serta kebangkitan Tuhan Yesus. Karena pada masa itu, orang percaya diperlakukan dengan kejam dan banyak diantaranya disiksa dan dibunuh dibawah pemerintahan Kaisar Nero (Lucius Domitius Ahenobarbus).
Markus 6:14-29 merupakan salah satu kisah perjalanan Yesus dan para murid-Nya di Galilea, di sana Yesus membagi tugas kepada mereka untuk memberitakan Injil dan mengajar di berbagai kota (Mark 6:7). Hal itu semakin membuat nama Yesus dikenal banyak orang sehingga memuncuikan rumor tentang siapa Yesus. Herodespun menganggap Yesus adalah “Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya dan yang bangkit lagi”, ia merasa terganggu dengan popularitas Yesus (14-16). Raja Herodes yang dimaksudkan di sini adalah Herodes Antipas, Putra Herodes Agung, la memerintah Galilea dan Perea tahun 4 SM-39 M dan menikah dengan Phasaelis, Putri Areta IV Philopatris, dari Nabatea (kerajaan bangsa Arab Kuno). Herodes kemudian menceraikan istrinya untuk menikahi Herodias, istri saudaranya, Filipus (Herodes Filipus 1). Kama itulah Yohanes menegurnya “Tidak halal engkau mengambil istri saudaramu!” (17-18). Herodias adalah Putri Yahudi dari Dinasti Herodes, yang juga keponakan dari Herodes Antipas sendiri. Herodias tersinggung atas teguran Yohanes tentang pernikahannya dengan Herodes dan menyimpan dendam (Yun “enekh’o = menaruh dendam). Kuasa dendam telah memengaruhi Herodias sehingga dengan menghalalkan segala cara ia ingin melenyapkan nyawa Yohanes Pembaptis. Di sisi lain Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu Yohanes adalah orang benar dan suci. Hatinya terombang ambing/ bingung oleh karena pertentangan antara kekagumannya terhadap Yohanes dan kehidupan-nya dalam dosa (19 -20).
Kaum elit dari kalangan pemerintah, angkatan bersenjata dan strata sosial diundang dalam pesta ulang tahun Herodes. Herodias memanfaatkan kesempatan itu dan membuat siasat dengan cara menyuruh anak gadisnya, Salome (anak dari penikahannya dengan Filipus) untuk menari di hadapan Herodes dan para tamunya. Berdasarkan tradisi, sangat tidak senonoh bagi putri raja untuk menghibur tamu-tamu terhormat dengan cara semacam itu. Pekerjaan itu merupakan tugas seorang budak. Tetapi demi membalaskan dendamnya, Herodias menjalankan siasat ini dengan memanfaatkan keadaan Herodes yang telah dibawah pengaruh minuman keras dan sensualitas. Siasat ini berhasil, karena Herodes akhirnya mengucapkan janji dan bersumpah “Apa saja yang kau minta akan kuberikan kepadamu sekalipun setengah dari kerajaannku”. Herodias menyuruh Salome untuk meminta “Kepala Yohanes Pembaptis”. Jika saja Herodes memakai akal sehatnya, maka pesta tersebut tidak akan “mematikan” orang lain. Dengan hati yang sedih, karena sumpahnya yang tidak dapat ditarik kembali, Herodespun menyuruh pengawal memenggal kepala Yohanes dan memberikannya kepada Salome di atas sebuah talam, Salome pun menghadiahkan kepala Yohanes kepada Herodias (21-28). Murid-murid Yohanes tidak tahu apa-apa mengenai peristiwa ini tentunya bersedih dan mereka mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan (29).
■Makna dan iinplikasi Finnan
■ Saat kita jatuh ke dalam dosa, Tuhan memakai hamba- hamba-Nya untuk menegur dan mengingatkan agar kita menyadari dan bertobat. Tetapi ada saja yang bisa menerima dan yang tidak bisa menerima teguran. Amsal 27:5 “Lebih baik teguran gang ngata-ngata, dari pada kasih gang tersernbungi”.
■ Dendam tidak akan menyelesaikan masalah tetapi justru membuat kita manusia semakin terperosok ke dalam dosa. Mengampuni adalah cara terbaik menghindari dendam sebagaimana Yesus pun mengajarkan kita untuk saling mengampuni (Mat 18:22)
■ Hati nurani yang bersalah tidak memerlukan penuduh/penyiksa sebab hati nurani itu sendiri sudah menjadi penuduh dan penyiksa bagi dirinya sendiri .
■ Minggu Sengsara ke IV ini, marilah kita sebagai orang percaya belajar dari Yesus, yang walupun telah diperlakukan tidak adil, tapi tidak memilih hidup dalam kebencian dan dendam, tapi justru menebus dosa-dosa kita dengan pengorbanan-Nya di kayu salib. Hindarilah dendam dan hidup penuh kasih satu sama lain.
■ Bagi warga GM1M diperhadapkan juga dengan peralihan periode baru BPMS, kalaupun sebelumnya mungkin kita pernah berbeda suara atau pilihan, jangan biarkan perbedaan itu menjadi penghalang kita melayani. Bagaimanapun juga kita adalah satu tubuh Kristus, maka hindarilah perselisihan dan dendam tetapi maju bersama dalam pelayanan untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa akibatnya jika dendam tidak dihindari menurut Markus 6:14-29?
- Apa yang akan anda lakukan jika ditegur dan dinasehati oleh pelayan Tuhan?
- Bagaimana sikap yang tepat sebagai warga gereja untuk menghindari terjadinya dendam?
NAS PEMBIMBING : Kolose 3:13
POKOK-POKOK DOA :
Pelayan Khusus diberikan keberanian dan kekuatan untuk terus memperkatakan kebenaran
Jemaat yang terjerat dalam dosa perzinahan dan dendam untuk hidup dalam pertobatan
Bagi BPMS GMIM diperiode yang baru untuk dapat melaksanakan tanggung jawab pelayanannya didasarkan pada takut pada Tuhan
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN :
MINGGU SENGSARA IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN :
Persiapan: NNBT No. 4 Naikkan Doa Pada Allah
Nas Pemb: KSK 110 Siapa Yang Setia
Pengakuan Dosa: KJ No. 35 Tercurah Darah Tuhanku
Pemberitaan Anugerah Allah: NNBT No. 9 Ku Akan Selalu Bersyukur
Ajakan Untuk Mengikuti Yesus Di Jalan Sengsara: NKB No. 125 Ku Dengar Panggilan Tuhan
Persembahan: KJ No. 441 ‘Ku Ingin Menyerahkan
Nyanyian Penutup: NKB No. 195 Kendati Hidupku Tenteram
ATRIBUT
Warna dasar ungu dengan simbol XP (Khi-Rho), cawan pengucapan, salib dan mahkota