Saudara-saudara yang diberkati Tuhan,
Hari ini tanggal 31 Oktober 2022 kita merayakan hari reformasi yang ke-505 tahun. 31 Oktober tahun 1517 Marthin Luther, sang reformator gereja membaharui gereja dengan menempelkan 95 dalil yang diantaranya menekankan: “Sola Gratia” artinya keselamatan terjadi hanya karena anugerah Tuhan Allah yang dikerjakan-Nya melalui Yesus Kristus. “Sola Fide” artinya pembenaran hanya oleh iman, maksudnya hanya iman yang menyelamatkan manusia. “Sola Scriptura” artinya hanya Alkitab yang membawa manusia pada pengenalan akan Tuhan Allah. Alkitab memberikan orang yang percaya kepada-Nya kepastian tentang suatu kebenaran Ilahi. Salah satu reformator gereja yaitu Yohanis Calvin menegaskan sehubungan dengan slogan ketiga bahwa sumber satu-satunya dan terlengkap dari iman kepercayaan kita sebagai orang Kristen adalah Alkitab. Moment sejarah inilah yang menjadi dasar gereja merayakan Hari Alkitab. Perayaan Hari Alkitab mengingatkan kita untuk menjadikan Firman Tuhan sebagai dasar iman yang kuat dalam menapaki hari-hari kehidupan ini.
Jemaat Maha Tuhan.
Kekuatan Fiman Tuhan telah menjadi bukti nyata kepada kita bahwa sesungguhnya Firman Tuhan adalah dasar kehidupan setiap orang percaya. Firnan Tuhan dalam Mazmur 119:105 berkata: “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”. Kitab Mazmur 119 dimulai dengan mengatakan “Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang
hidup menurut Taurat Tuhan” (ay. 1). Kebahagiaan yang sesungguhnya hanya didapat di dalam Tuhan dengan melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Taurat Tuhan adalah patokan hidup dimasa muda (ay.9), Taurat itu dicintai dan direnungkan (ay.47-48). Ada janji untuk berpegang pada Taurat Tuhan (ay.57) serta terus mencari titah-titah Tuhan (ay.94). Taurat Tuhan bahkan melebihi emas tua (ay. 127) dan Taurat itu menjadi kesukaanku (ay. 174).
Saudara-saudaraku yang dikasihi Tuhan …
Khusus ayat yang menjadi perenungan dihari ini, kita dapat membaginya menjadi dua bagian, yaitu: Pertama: “Firman Tuhan itu pelita bagi kakiku”. Pelita (lampu/obor dengan bahan bakar minyak), Ibr. “Menorah” (kandil, kaki dian atau kaki pelita, pelita – Ke1.25:31). Pemazmur mengartikan bahwa Firman Tuhan adalah pelita atau alat penerang supaya langkah kaki umat Tuhan ketika berjalan tidak akan tersandung dan terus berjalan di jalan yang benar ketika dimalam hari sehingga boleh tiba di tempat tujuan dengan keadaan bath. Tuhan sendiri yang membuat pelita untuk bercahaya. “Karena Engkaulah yang membuat pelitaku bercahaya; TUHAN, Allahku menyinari kegelapanku” (Mazmur 18:28). Pelita itu harus tetap menyala dan tidak boleh padam. Pelita menunjuk juga kepada para pelayan Yesus Kristus yang terus menyala dan bercahaya (Yoh. 5:35) bahkan juga menunjuk pada Roh Allah (Wahyu 4:5). Firman Tuhan menjadi patokan hidup orang percaya dimanapun ia pergi dan berada. Kedua: “Firma» itu terang bagi jalanku”. Pemazmur dengan jelas mengatakan bahwa Firman Tuhan itu adalah terang yang menerangi jalan kehidupan orang percaya. Terang (Ibr “ahal”, Ing. To be clear, shine artinya bersinar, bercahaya). Sumber terang yakni Allah sendiri (Yak. 1:17), terang diciptakan oleh Allah dan dipisahkan dari gelap (Kej, 1:3-4). Terang adalah simbol yang sangat kuat yang ditulis dari awal dunia tercipta (Kej. 1:3) dan berakhirnya dunia ini (Why. 22:5). Yohanes memberi kesaksian bahwa terang itu bercahaya dalam kegelapan dan kegelapan tidak menguasainya. Terang itu sudah datang ke dalam dunia. Yesus
Kristus adalah terang yang sesungguhnya yang sudah datang ke dalam dunia. Ia adalah Firman yang sudah menjadi manusia (Yoh 1:5-14). Firman Tuhanlah yang menuntun kehidupan orang percaya supaya tetap berjalan di jalan-Nya, sehingga mereka selamat tiba di tempat tujuan untuk bertemu dengan Tuhan yang diimani.
Saudara-saudaraku yang dikasihi Tuhan ….
Semboyan dari reformasi gereja yang tenzs berqema sampai saat ini adalah Ecclesia Reformata Semper Reformanda, Secundum Verbum Dei (The Church always Re-reforming according to the Word of the Living God) menjadi semanqat Luther untuk menqhidupkan qerakan Reformasi Gereja, hal ini bertujuan agar menqembalikan Gereja untuk menqakui kedaulatan Allah dan Firman-Nya. Gereja yang menunjuk kepada oranq percaya haruslah menqakui kedaulatan Allah melalui Firman-Nya yang dapat menuntun kepada keselamatan dalam Yesus Kristus. Firman yang bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran (2 Tim. 3:15-16).
Perubahan pola pikir, krisis ekonomi, bahkan masalah-masalah di berbagai bidang kehidupan umat manusia dewasa ini tanpa kita pungkiri seringkali membuat beberapa orang menghalalkan berbagai cara demi mewujudkan rencananya, meski hal itu bertentangan dengan Firman Tuhan. Tidak jarang orang mencari jalan pintas meraih keberhasilan dengan cara mencuri, korupsi, menyingkirkan orang lain dengan jalan memfitnah, ujaran-ujaran kebencian bahkan pembunuhan karakter dan lain sebagainya. Firman Tuhan saat ini mengingatkan jangan terjerat pada pementingan diri sendiri, tapi lihatlah juga orang lain yang ada disekitar kita, bukanlah mereka juga butuh makanan, pakaian untuk keperluan sehari-hari. Karena mengaplikasikan Firman Tuhan itu adalah untuk menerangi jalan orang lain, menuntun mereka di jalan yang benar supaya boleh berhasil. Jalan yang benar itu adalah melalui Yesus Kristus dan menjadi tugas serta tanggung jawab orang percaya untuk juga menjadi penuntun bagi orang lain berjalan di jalan Tuhan.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus…Perayaan hari Alkitab di tahun 2022 ini akan juga mengajak kita untuk semakin setia membaca Firman Tuhan dimulai dari keluarga yang kemudian akan berdampak dalam persekutuan di Kolom, Jemaat dan dalam kehidupan bermasyarakat. Orang tua (papa, mama) yang selalu mengajak anak-anak untuk beribadah bersama, memuji nama Tuhan, membaca dan merenungkan Firman Tuhan dengan memakai bahan RHK yang dikeluarkan oleh GMIM serta berdoa bersama. Keluarga Kristen yang menjadi kuat, bertumbuh dan pada akhimya berbuah untuk hormat dan kemuliaan bagi nama Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Soli Deo Gloria. Amin.