Terpujilah Tuhan Allah dalam Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja yang setia menjaga, memelihara dan melindungi kita sampai saat ini. Hari ini Gereja memperingati 507 tahun Reformasi Gereja Protestan yang kemudian diperingati juga sebagai hari Alkitab (31 Oktober 1517). Kita semua diingatkan bahwa Gerakan Reformasi Gereja, ketika Marthin Luther mempublikasikan 95 dalil sebagai evaluasi diri dari ajaran gereja waktu itu, yang memunculkan atau melahirkan 3 (tiga) slogan, yaitu:
- Sola Fide” artinya pembenaran hanya oleh iman, maksudnya hanya iman yang menyelamatkan manusia.
- “Sola Gratia” artinya keselamatan mutlak hanya berasal dari Allah yang diberikan melalui Yesus Kristus dan itu hanya karena anugerah-Nya.
- “Sola Scriptura” artinya hanya Alkitab, maksudnya Alkitab yang merupakan asas tunggal tanpa ada yang lain dalam kehidupan bergereja, antaranya berisi semua kebenaran yang diwahyukan Allah. Alkitab memberikan Gereja kepastian tentang suatu kebenaran Ilahi.
Perayaan Hari Alkitab adalah momentum untuk kita menjadikan Firman Tuhan sebagai bagian hidup kita sehari-hari. Hari Alkitab mengajak kita sebagai orang percaya untuk merayakan Firman Tuhan sebagai kebutuhan pokok harian, dengan membaca Alkitab dan merenungkannya.
Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus, bacaan Firman Tuhan hari ini 1 Petrus 4:11. Surat ini dialamatkan oleh Rasul Petrus kepada orang-orang pendatang yang tersebar di seluruh provinsi Asia Kecil kekaisaran Romawi.
Maksud penulisannya secara umum yakni untuk menghibur dan menguatkan iman orang-orang Kristen yang sedang mengalami tekanan dan penganiayaan serta fitnah keji yang dituduhkan kepada mereka oleh pemerintahan kekaisaran Romawi di masa kaisar Nero berkuasa. Karena itu, penulis meminta agar jemaat terus memelihara imannya, tetap sabar dan tabah karena ia yakin bahwa kedatangan Tuhan sudah dekat.
Dalam bagian pembacaan Alkitab kita, Petrus menyebutkan ada dua macam karunia yaitu karunia berbicara dan karunia melayani. Konteks ayat ini, menunjukkan bahwa berbicara secara khusus menunjuk kepada kegiatan berkhotbah. Namun disamping itu, berbicara juga meliputi setiap kegiatan mengajar dan berbagai bentuk berbicara dalam kegiatan jemaat.
Saudara-saudara, secara keseluruhan berbicara dan melayani berkaitan dengan kegiatan jemaat Kristen sebagai suatu persekutuan atau perkumpulan terutama ibadah mereka kepada Allah. Ungkapan ini dapat diterjemahkan menjadi, orang yang diberi kemampuan berkhotbah atau berbicara atau mengajar. Karena itu baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan Firman Allah atau perkataan Allah.
Saudara-saudara, ungkapan ini berarti bahwa siapapun yang berkhotbah atau siapapun yang berbicara dia harus ingat bahwa ia sedang menyampaikan perkataan Allah. Karena Firman Tuhan memiliki otoritas untuk membentuk karakter dan perilaku seseorang maupun jemaat sebagai pendengar firman, maka setiap pemberita Firman harus mempersiapkan Firman Tuhan sebaik mungkin dalam tuntunan kuasa Roh Kudus yang membimbing dan menuntun memahami kebenaran Firman Tuhan.
Begitu pula dengan melayani adalah suatu kegiatan membantu orang lain atau memberikan diri untuk menolong orang lain, ada banyak cara untuk melayani sesama. Inilah yang diminta oleh rasul Petrus yang sekaligus juga menjadi refleksi sikap bagi kita sebagai Diaken, Penatua, Guru Agama dan Pendeta bahkan juga jemaat. Pada dasarnya semua orang percaya dipanggil dan diutus menjadi saksi-Nya bagi dunia.
Sudahkah kita setia melaksanakan perintah Tuhan untuk memberitakan Firman Tuhan di mana saja kita berada dan dalam setiap tugas dan pekerjaan kita serta pada situasi dan kondisi apapun juga?
Seperti rasul Petrus, demikian kita juga memberi diri agar Allah memampukan kita untuk menjadi alat-Nya walaupun kita dihadang oleh berbagai masalah, tantangan dan pergumulan hidup. Sebab gereja diutus ke dalam dunia untuk menjadi Garam dan Terang dunia. Gereja menunjuk pada orang-orang yang menerima dan percaya kepada Yesus Kristus Sang Kepala Gereja.
Saudara-saudara, belajar dari Firman Tuhan hari ini, kita sebagai orang percaya menerima tanggungjawab untuk berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah dalam kata dan perbuatan. Kita selaku orang Kristen terpanggil untuk memberitakan Injil yang berarti kabar baik. Berita sukacita harus disampaikan, firman tetap untuk selama-lamanya (1 Petrus 1:25). Yesus Kristus adalah Firman yang menjadi manusia dan di dalam Dia ada hidup dan hidup adalah terang manusia (Yohanes 1:1-5). Yesus Kristus menyelamatkan dunia melalui pengorbanan-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya.
Lidi sebatang akan tetap dinamakan lidi sebatang, tapi apabila begitu banyak lidi dipersatukan maka ia akan berubah nama dan juga mempunyai fungsi membersihkan yang sangat luar biasa. Beberapa lidi yang disatukan akan menjadi atau dinamakan sapu lidi. Fungsi dan hasil yang diperoleh akan sangat berarti bagi kehidupan umat manusia (membantu menyapu halaman misalnya) Demikian juga dengan kita sebagai orang percaya, ketika kita hanya seorang diri saja yang melayani maka akan berjalan kurang efisien. Tetapi kalau ada kerja sama antar sesama anggota jemaat pasti akan membuahkan hasil yang lebih baik dalam pelayanan Tuhan.
Momentum hari Alkitab dan Reformasi Gereja tahun ini mengingatkan kita untuk melakukan pembaharuan dengan setia memberitakan firman Tuhan dalam segala keadaan. Berbicaralah dengan lemah lembut dan sopan, sampaikanlah kebenaran apapun resikonya dan bukan hanya untuk memuaskan diri sendiri atau sekelompok orang. Berbicaralah sebagai orang yang menyampaikan Firman Allah. Tuhan Yesus memberkati. Amin.