ALASAN PEMILIHAN TEMA
Gereja sebagai persekutuan orang-orang percaya dipanggil untuk menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah melalui pelayanannya di tengah dunia ini. Setiap tindakan yang dilakukannya haruslah mencerminkan kehendak Allah. Dengan kata lain segala aktifitas atau tindakan yang dilakukan oleh gereja harus mengacu pada pola dan tindakan Yesus.
Manusia adalah homo faber (mahkluk yang bekerja). Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia harus bekerja. Bekerja dan melakukan kebaikan adalah dua hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh orang percaya. Mengapa? Karena hal itu merupakan panggilan iman sekaligus anugerah yang hams disyukuri. Kejadian 1 dan 2 menjelaskan bahwa Allah bekerja menciptakan langit dan bumi serta segala isinya. Demikian pula manusia di taman Eden diperintahkan untuk mengusahakan dan memelihara taman, itu berarti ia hams bekerja. Jadi baik Allah maupun manusia sama-sama bekerja.
Dewasa ini banyak orang berlomba-lomba bekerja guna memenuhi tuntutan kebutuhan hidup. Tapi tidak sedikit pula orang malas bekerja, dan ingin mendapatkan sesuatu dengan cara instan: mencuri/merampok, memeras, korupsi dan lain sebagainya. Dalam Alkitab orang yang malas bekerja dikecam dan ia diperintahkan untuk belajar kepada semut (Amsal 6:68). Di samping orang percaya berlomba-lomba bekerja sebagai panggilan imannya, ia juga dipanggil untuk mengimplementasikan nilai kasih melalui tindakan kebaikan dalam seluruh aspek hidup. Mengapa hal ini harus dilakukan oleh orang percaya? Karena Allah telah lebih dahulu melakukan tindakan kasih melalui Yesus Kristus (Yoh. 3:16). Tindakan kasih Allah itu tanpa memandang status, kedudukan, jabatan, latar belakang ekonomi, sosial politik dan lain sebagainya. Atas dasar pemahaman ini maka diangkat tema “Bekerja dan lakukan kebaikan”.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Jemaat Tesalonika menjadi alamat surat Rasul Paulus kedua di mana mereka tengah menghadapi persoalan yang cenderung mempengaruhi kehidupan jemaat sebagai satu persekutuan. Persoalan itu yakni adanya penganiayaan/ penindasan terhadap orang-orang percaya yang menyebabkan penderitaan (2 Tes 1:4). Namun demikian sekalipun mereka menghadapi penganiayaan dan penindasan tapi rasul Paulus memuji jemaat Tesalonika karena mereka tabah menghadapi segala penderitaan (2 Tes. 1:4). Bahkan lebih dari pada itu di tengah pergumulan yang berat, iman mereka justru makin bertambah dan kehidupan dalam kasih di antara mereka semakin kuat (2 Tes. 1:3). Di samping itu persoalan lain yang dihadapi oleh jemaat yakni berkaitan dengan masalah “Eskhatologi” (doktrin mengenai zaman akhir) yang berhubungan dengan “Parousia” (kedatangan Tuhan). Jemaat menjadi gelisah dan bingung seolah-olah hari Tuhan sudah tiba (2 Tes 2:2). Sepertinya pemahaman tentang parousia ini dipengaruhi oleh pemikiran Gnostik (Yunani: Gnosis: pengetahuan) yang mengajarkan bahwa hari Tuhan telah tiba. Pemikiran ini berdampak pada cara hidup jemaat sehingga ada di antara mereka yang mulai tidak tertib (tidak bekerja) dan hanya sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna (2 Tes 3:5).
Dalam 2 Tesalonika 3:1-16, Paulus menasihati jemaat agar mereka tekun berdoa dan rajin bekerja (Latin: Ora et Labora). Mengapa doa jemaat Tesalonika sangat penting sehingga Paulus memohon untuk menopangnya dalam doa?
Pertama, agar firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan. Dengan kata lain agar pemberitaan Injil yang dilakukannya beroleh kemajuan dan berkembang dengan pesat. Kemajuan yang dimaksud agar semakin banyak orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus. Kedua, agar ia terhindar dari para pengacau dan orang-orang jahat (ay.1-2). Pengacau yang dimaksud yaitu orang-orang yang mengajarkan ajaran sesat. Mereka yang memusuhi pemberitaan Injil dan yang menganiaya orang percaya. Orang-orang jahat adalah mereka yang melakukan perbuatan-perbuatan jahat, melawan aturan dan hukum, mereka itulah orang-orang yang belum percaya.
Selanjutnya Paulus menunjukkan keyakinannya bahwa Tuhan akan menguatkan/meneguhkan hati mereka, dan memelihara jemaat dari segala hal jahat. Bagi Paulus, Tuhan itu setia terhadap janji-janji-Nya. Ia percaya pada Tuhan, Dialah yang akan memampukan jemaat agar tetap konsisten dalam keyakinan iman, tetap berpegang teguh pada apa yang telah diajarkan oleh Paulus dan melakukannya. Dan ia memohon pada Tuhan agar jemaat memiliki hati untuk tetap mengasihi Allah dan meneladani ketabahan Kristus dalam menjalani penderitaan (ay.3-5). Kemudian Paulus berpesan agar jemaat menjauhkan diri dari mereka yang tidak bekerja dan tidak melakukan ajaran yang telah disampaikannya. Pesan ini bukan tanpa alasan, sebab ia sendiri yang telah memberi teladan ketika berada melayani di tengah jemaat. la bekerja (berusaha dan berjerih payah) siang dan malam supaya tidak menjadi beban bagi siapapun. Ia tegaskan bahwa mereka yang tidak melakukan pekerjaannya adalah anggota jemaat yang bermalas-malasan dan tidak mau bekerja. Mereka menyalahgunakan kemurahan gereja (bd. 1Tes 4:9-10) dan menerima bantuan dari saudara seiman yang bekerja (ay.6-9). Maka ia tegaskan “jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan”. Ini diingatkan Paulus karena ia mendengar bahwa ada jemaat yang tidak tertib hidupnya, dan tidak melakukan pekerjaan (ay.10-11). Mereka beranggapan bahwa hari Tuhan sudah dekat dan karena itu tidak perlu bekerja lagi. Menghadapi mereka yang tidak mau bekerja, Paulus mengingatkan agar jemaat tetap tenang dan melakukan pekerjaan agar makan dari basil jerih lelah sendiri. Orang Kristen tidak boleh menjadi pemalas, tetapi hams bekerja keras mencari nafkah bagi din mereka sekeluarga dan mempunyai cukup untuk menolong orang lain yang memerlukannya (ay.12). Kemudian Paulus mengajak jemaat agar tidak jemu-jemu berbuat baik sebagai implementasi kasih dalam hidup bersama. Jika ada yang tidak mau mendengar, tandai dan jangan bergaul dengan mereka supaya mereka menjadi malu. Tindakan kasih hams disertai dengan ketegasan sehingga menimbulkan efek jera bagi jemaat yang tidak tertib dalam persekutuan. Namun oagi Paulus ketegasan jangan sampai menciptakan permusuhan tapi dilakukan dalam semangat persaudaraan. (ay.13-15).
Makna dan Implikasi Firman
- Pada dasarnya bekerja adalah panggilan iman bagi orang percaya yang harus dilakukan dalam hidup setiap hari. Sejak awal diciptakan manusia memang telah diperintahkan untuk bekerja. Jadi bekerja adalah sebuah keharusan sebagai wujud ketaatannya kepada Tuhan. Dengan bekerja orang percaya memenuhi kebutuhan hidupnya secara pribadi atau keluarga dan tidak menjadi beban bagi orang lain.
- Bekerja dan berdoa adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Orang percaya tidak mungkin bekerja hanya mengandalkan kekuatan sendiri tanpa mengharapkan pertolongan Tuhan. Sebaliknya tidak mungkin pula hanya berdoa saja tanpa berusaha/bekerja. Antara berdoa dan bekerja harus berjalan seiring, tidak boleh yang satu diutamakan dan yang lain diabaikan. Jadi berdoalah untuk apa yang akan dikerjakan dan kerjakanlah apa yang telah didoakan, hanya dengan demikian orang percaya akan sukses menjalani kehidupan
- Gereja terpanggil untuk mewujudkan kasih Allah di tengah dunia, yang nampak melalui tindakan melakukan kebaikan bagi sesama. Panggilan orang percaya untuk melakukan kebaikan bukan karena mengharapkan Allah membalas setiap tindakan kebaikannya, melainkan karena Allah yang telah lebih dahulu berbuat baik melalui Yesus Kristus yang membawa keselamatan bagi semua orang percaya.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa yang anda pahami tentang bekerja dan melakukan kebaikan menurut 2 Tesalonika 3:1-15?
- Gereja dipanggil untuk melakukan kebaikan, berilah contoh konkrit bentuk kebaikan yang telah dilakukan oleh gereja.
- Bagaimanakah sikap gereja dan pemerintah bila ada warga gereja/masyarakat yang malas bekerja.
NAS PEMBIMBING: Amsal 6-11
POKOK-POKOK DOA:
- Jemaat dimampukan untuk terus bekerja dengan rajin dan tekun.
- Jemaat dapat mewujudkan sikap kasih melalui kebaikan yang ditunjukan setiap hari.
- Pemerintah supaya dapat membuka lapangan pekerjaan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU BENTUK II
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Kemulian Bagi Allah: NNBT.No. 4 Naikkan Doa Pada Allah
Ses Doa Penyembahan: NNBT.No.7 Mari Puji Tuhan Yesus
Ses Pengakuan Dosa: NKB.No. 10 Dari Kungkungan Malam Gelap
Ses Janji Anugerah Allah: KJ.No.39 Ku Diberi Belas Kasihan
Ses Puji-pujian: NNBT.No.1 Pujilah Dia
Ses Pembacaan Alkitab: NKB.No.116 Siapa Yang Berpegang
Ses Pengakuan !man: KJ.No.242 Muliakan Allah Bapa
Persembahan: NKB.No.196 Ku Beroleh Berkat
Nyanyian Penutup: Sehati Sekerja
ATRIBUT
Warna Dasar Putih dengan Lambang Lilin di atas Palungan.