SOBAT Obor, sebuah penyakit yang sepertinya baru terdengar akhirakhir ini adalah chikungunya. Penyakit ini menyerang begian persendian atau tulang manusia, yang menyebabkan tubuh kita seperti mengalami kelumpuhan. Menurut medis, penyakit ini tidak berbahaya dan tidak mengakibatkan kematian kecuali efek dari sakit itu seperti resiko terjatuh. Tapi, coba saja kalau penyakit ini kita alami, pasti beberapa hari kita tak bisa beraktivitas dan harus istirahat total. Demikian pula kalau kita mengalami depresi atau tekanan jiwa. Kelihatannya secara fisik kita bisa saja kelihatan gagah, kekar dan kuat. Tapi sekali tekanan jiwa menimpa kita, maka sepertinya seluruh tubuh kita juga bereaksi sakit. Kita jadi malas untuk melakukan apa saja, sehingga meskipun tubuh kita terlihat sehat, tapi tak berguna.
Paulus mengibaratkan tentang kesatuan semua organ tubuh yang melambangkan setiap organ dalam pelayanan dan persekutuan. Tubuh kita itu seperti rangkaian balok- balok plastik yang disusun menjadi sebuah bangunan berbentuk. Satu buah balok saja diambil, maka seluruh rangkaian itu akan hancur dan tak berbentuk. Demikian seharusnya tubuh Kristus itu. Kalau ada dia antara organ persekutuan yang lemah, yang normal dan kuat harus segera mengambil inisiatif untuk memeriksanya. Kalau ada seorang anggota yang berbeban atau sakit, semua harus merasakan sakit pula. Ini dimaksudkan agar kekurangan atau kelemahan satu organ pelayanan tidak boleh diabaikan dan dibiarkan. Satu saja domba yang hilang, gembalanya harus merasa kehilangan dan tidak terlena dengan masih banyaknya domba yang lain. Dalam pelayanan pemuda pun seharusnya demikian, satu saja anggota kita yang berbeban atau tiba- tiba menghilang, seharusnya menjadi kepedulian bersama.Seharusnya cepat- cepat ditindaki sebelum ia benar- benar hilang. Dengan demikian, setiap orang akan merasa diberi perhatian dan mereka tak akan pernah mengkhianati tubuh Kristus. Amin. (DLW)