Sobat obor, dunia yang kita diami sekarang ini adalah dunia yang penuh dengan tantangan, godaan dan cobaan khususnya bagi kita sebagai generasi muda. Gaya hidup hedonisme atau kenikmatan duniawi adalah tantangan berat bagi iman Kristen. Ada banyak kaum muda yang terjerumus karena tidak membentengi diri dengan ketaatan pada Tuhan, tidak tertarik pada Firman, doa dan persekutuan karena hal rohani terkesan kuno dan membuang waktu. Dunia telah sangat memikat kaum muda sehingga hal-hal duniawi menjadi keinginan, fokus dan tujuan hidupnya.
Paulus bersaksi tentang pengalaman hidupnya ketika telah mengenal dan percaya pada Yesus Kristus. Sejak itu, keinginan terbesarnya bukan lagi hal lahiria, materi dan duniawi karena ia menyadari betapa semuanya itu bersifat fana atau hanya sementara. Sebaliknya mengenal Yesus dan beriman kepada-Nya menjamin kekekalan. Dunia dan semua yang ada di dalamnya suatu kali kelak akan binasa, tetapi Yesus akan tetap ada selama-lamanya karena di dalam Yesus ada jalan, kebenaran dan hidup, hanya melalui Yesus manusia dapat sampai kepada Bapa (Yoh 14:6) itulah artinya kehidupan sorgawi. Karena jaminan itu, Paulus ingin semakin hari semakin mengenal Yesus. Baginya, pengenalan akan Yesus tidak dapat dialami tanpa menyatu dengan Kristus yang menderita dan mati di kayu salib.
Sobat obor, jika kita ingin disebut murid Yesus, maka kita harus hidup sebagaimana Kristus hidup. menjadi serupa dengan Kristus harus menjadi kerinduan terbesar kita. Jadikanlah Yesus teladan utama kita, biarlah karakter Kristus nampak dari setiap perkataan dan perilaku kita. Meniru Yesus, janganlah perkataan kita menyakiti orang lain? Karena Yesus bahkan memohon pengampunan bagi orang-orang yang membenci, menganiaya, bahkan menyalibkanNya. Perkataan dan perbuatan Yesus selalu dipenuhi oleh kasih dan kepedulian. Bahkan saat menghadapi tekanan beban, persoalan dan penderitaan, Tuhan Yesus selalu bersikap, berpikiran positif, dan memilih berdoa kepada Allah. Karena itu, mari menikmati proses hidup untuk semakin serupa dengan Kristus. “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Rm 12:2). Amin. (PDW)