SOBAT obor, nazar merupakan janji iman manusia di hadapan Tuhan. Janji nazar itu bisa berbentuk yakni janji melaksanakan suatu tindakan; janji menjauhkan diri dari sebuah tindakan; janji agar Tuhan menyatakan. Pengkhotbah 5 : 4 mengatakan: “Lebih baik engkau tidak bernazar, daripada bernazar tetapi tidak menepatinya”. Dalam Perjanjian Lama (PL) sudah tampak sangat jelas bahwa nazar bukanlah suatu keharusan, melainkan kesadaran khusus (pergumulan yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan). Tuhan tidak penah memerintahkan umat-Nya untuk bernazar. Ia juga tidak melarang umat untuk bernazar. Ada aturan dan peringatan bagi kita ketika berucap nazar yaitu menjadi suatu hutang yang harus ditepati dan harus dilakukan bila sudah bernazar. Sebaiknya, jangan bernazar apabila kita tidak bisa melakukan nazar yang kita ucapkan dihadapan Tuhan. Oleh sebab itu, jika kita pernah mengucapkan nazar, tepatilah nazarmu.
Nazar menjadi bentuk penyerahan diri kepada Tuhan dalam janji iman di masa muda ini. Janji yang dilakukan oleh kita merupakan suatu komitmen untuk menyerahkan seluruh kehidupan kepada Allah. Oleh sebab itu, istilah nazar bagi pemuda gereja lebih tepatnya disebut sebagai bentuk tindakan janji iman kita bagi Allah. Motivasi untuk membayar janji iman harus berdasarkan kasih. Di dalam memberikan janji iman, nilai yang disepakati dengan Allah harus murni atas hati nurani kita. Tidak boleh ada paksaan dan atau dipengaruhi oleh pihak-pihak luar yang ingin melakukan janji iman. Misalnya, jika kita bernazar kepada Tuhan Yesus untuk memberikan persembahan persepuluhan jika sudah mendapat pekerjaan. Setahun kemudian Tuhan menjawab doa tersebut. Maka, nazar harus ditepati. Jika nazar dipahami sebagai memberi persembahan maka di dalam memberikannya harus didasarkan pada pengakuan bahwa segala sesuatu yang manusia miliki adalah dari Dia, oleh Dia dan untuk Dia. Memberikan persembahan menjadi bentuk ucapan syukur manusia atas penyertaan dan berkat-berkat Tuhan yang mengalir dalam kehidupan kita. Semua jenis nazar datang dari keinginan masingmasing orang. Tepatilah nazarmu. Amin (NAH)