JIKA kita pergi ke pusat perbelanjaan atau pasar dan membeli sebuah barang tentu ada harganya dan biasa harga itu akan ditentukan dari kualitas barang tersebut seberapa bagus dan seberapa jelek sebuah barang akan menentukan harganya. Namun bagaimana jika kita menilai harga dari pengorbanan Tuhan Yesus bagi kita tentu kita tidak dapat menyamakan seperti dengan membeli seuah barang yang memberi manfaat untuk kita melainkan harga pengorbanan Kristus adalah sebuah Anugerah artinnya Yesus Kristus memberikan sumua itu dengan gratis itulah Kasih Karunia dari Tuhan. Jadi jika kita memberikan harga dari segala pengorbanan dan kebaikan Tuhan sesungguhnya itu adalah sebuah penghinaan yang besar.
Sobat obor, dalam kesaksian Firman Tuhan saat ini pedagang-pedagang domba memberikan upah kepada Gembala dengan membayar tiga puluh keping perak “maka mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak” (Zakharia 11:12). Upah tiga puluh uang perak setara dengan harga seorang budak pada masa itu (Kejadian 21:32) jadi hal ini sesungguhnya adalah sebuah penghinaan kepada Tuhan yang diperankan oleh nabi sebagai Gembala-Nya, mereka tidak menghargai segala kebaikan Tuhan. Upah sebesar tiga puluh keping perak merupakan menunjuk kepada Yesus Kristus yang dijual oleh Yudas dengan harga yang sama sebagai tanda penghianatan Yudas. “Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua” (Matius 27:3).
Sobat obor, penderitaan Yesus Kristus sesungguhnya sudah dinubuatkan bahwa dia akan dikhianati oleh Yudas dengan menjualanya kepada para Iman dan ahli taurat dengan harga tag puluh keping perak sebagai bentuk penghinaan kepada Yesus Kristus anak domba Allah tetapi ini juga adalah merupakan penggenapan akan segala rencana penyelamatan Tuhan kepada umat-Nya lewat pengorbanan Kristus di atas Kayu Salib di bukit Golgota. Di minggu sengara ini sebagai pemuda Gereja kita diingatkan akan Pengorbanan Kristus dimana lewat kematiannya kita di selamatkan dan lewat kebangkitan-Nya kita dimenangkan dari maut. Ketika kita telah menerima anugerah keselamatan Tuhan maka tentunya kita diingatkan untuk hidup mengasihi Tuhan dan ketika kita menghadapi tantangan sebagai jalan penderitaan kita yakin dan percaya bahwa Tuhan Yesus telah menyelamatkan kita sehingga kita akan beroleh sukacita dan berkat yang melimpah. Amin. (FDM)