Penulis : Pdt. Andre R. M. Izaak, M.Th
SOBAT obor, apa kabar kita hari ini? Masih tetap semangat dan bersukacita? Ataukah kita sedang mengalami persoalan, pergumulan yangmembuat kita kendor danmulai kuatir? Bahkan,mungkin ada yang takut menjalani kehidupan didalam iman serta mulai meragukan masa depan? Siapapun kita, pasti tidak pernah lepas dari persoalan dan pergumulan. Sebagai pemuda gereja, bagaimana kita menyikapi setiap persoalan dan pergumulan itu? Karena cara menanggulanginya akan menentukan keberhasilan dalam kehidupan ini.Banyakorang yangberhasilmelewatitahapanyangberat karena mau berproses dalam kehidupan. Tak jarang mereka yang berhasil ini adalah orang-orang yang pernah mengalami situasi yang berat dan kemudian menyadari Tuhan mengatur kehidupan mereka. Sehingga mereka akhirnya tahu bahwa perbuatan dosa menyebabkan adanya hambatan-hambatan itu. Namun, bila suatu saat mereka balik arah dan hidup dalam jalan Tuhan maka ada pengampunan, pemulihan dan berkat hadir dalam kehidupan.
Sobat obor, dosa umat Israel khususnya Yehuda sebelum kejatuhan mereka ke tangan Babel adalah masa kegelapan. Sehingga penghukuman sekaligus peringatan Allah ini diawali dengan wabah belalang (1:4). Untuk itu sebelum hari Tuhan tiba mereka harus segera bertobat dan berbalik ke jalan yang benar dan tidak terus berjalan dalam jalan mereka yang gelap dan jahat. Nabi Yoel kemudian datang untuk menyerukan pertobatan kepada umat agar mereka selamat dari penghukuman Tuhan. Pertobatan yang diminta Tuhan adalah suatu tindakan berupa seruan doa permohonan kepada Tuhan, yang harus disertai dengan tindakan untuk setia kepada-Nya. Pertobatan harus dilakukan bukan hanya di mulut saja atau hanya nampak dibagian luar saja. Sebab itu bacaan pada pasal 2:12-14 dikatakan; “Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman TUHAN, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh. Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu”. Tindakantindakan orang Yehuda yang benar dalam pertobatan yang sejati bagi Nabi Yoel dapat membuat Tuhan kembali lagi mengasihi dan mengampuni umat-Nya.
Sobat obor, kita melihat bagaimana Tuhan menjamin hidup umat-Nya. Mereka yang mau berbalik kepada-Nya dengan tulus pasti dikasihi-Nya. Kasih-Nya yang besar terhadap umat-Nya yang bertobat adalah bukti janji-Nya yang tidak berubah ketika umatsetia. Sekaligusjuga untuk menegaskan bahwa umat pilihanNya tidak akan pernah dipermalukan oleh bangsa-bangsa lain yang mencela mereka. Oleh karenanya, maka kita membaca melalui ayat pertama bacaan ini, yakni ayat 18 dikatakan Tuhan menjadi cemburu (Ibr. qana=murka; dihubungkan dengan keselamatan) karena tanah-Nya. Hal ini hendak menegaskan bahwa murka Allah yang kemudian menyelamatkan tanah umat-Nya yang mengalami penghukuman-Nya dan kemudian menyebabkan bangsa lain bertanya-tanya dimana Allah mereka? Untuk itulah maka belas kasihan (Ibr. khamal=merasa sayang/menyelamatkan) menjumpai umat-Nya. Bukti itu langsung dinyatakan dengan mengirim (Ibr. salakh=mengantarkan/mendatangkan) gandum, anggur dan minyak di ayat 19 supaya umat menjadi kenyang (Ibr. saba=puas). Juga sekaligus Tuhan memberi suatu kepastian bagi umat bahwa mereka tidak lagi dipermalukan atau dicela (Ibr. kherpah=dihina), Tuhan menghalau dan akan mengusir.
Sobat obor, dengan perbuatan Tuhan yang luar biasa itu maka umat diajak untuk bersorak-sorak (Ibr. gil=bergembiralah) dan bersukacitalah (Ibr. samakh). Sebab Tuhan telah melakukan perkara yang besar (Ibr. gadal=hal-hal yang luar biasa) sebagaimana yang dikatakan di ayat 22-26. Perbuatan besar Tuhan ini membuat tanah menghijau, pohon menghasilkan buah sehingga ada kelimpahan sebab hujan awal dan akhir dianugerahkan-Nya bagi umat. Kelimpahan ini membawa umat menjadi kenyang dan kemudian memuji-muji (Ibr. halal=bermegah/ berhaleluyah). Hal ini sekalgus juga untuk menyatakan bahwa tidak ada Allah yang lain selain Dia yang mengasihi, menyelamatkan dan memberkati mereka.
Sobat obor, sebagai orang muda kita diingatkan untuk terus hidup dalam pertobatan. Dengan pertobatan maka kita terus diberkati oleh Tuhan yang mengasihi kita selalu. Jika kita telah jatuh ke dalam dosa maka bertobatlah dan kembalilah kepada Tuhan karena Dia sangat mengasihi anak-anakNya. Pertobatan membuat kita tetap hidup dalam sukacita karena tidak ada rasa ketakutan dan kekuatiran dalam hidup dimasa muda ini. Pertobatan pasti membawa kita orang muda terus hidup diberkati oleh-Nya, sebab Tuhan sendiri menyediakan yang terbaik dari setiap doa dan harapan kita. Pertobatan pasti mengubah hidup kita untuk terus memuji Tuhan dalam kehidupan yang dijalani dalam berbagai situasi kehidupan yang kita jalani. Amin. (ARMI)