Penulis : Pdt. Frany P. Kuron, S.Th
SOBAT obor, kitab Ester memiliki beberapa keunikan: Pertama, Kitab Ester merupakan salah satu dari dua kitab dalam Alkitab yang judul diambil dari nama perempuan, dan tokoh utamanya ialah perempuan; kitab yang satunya adalah kitab Rut. Tentu hal ini menjadi menarik ketika di zaman itu tokoh perempuan menjadi pahlawan, dihargai dan menjadi nama kitab. Kedua, dalam bahasa aslinya tidak ada kata Allah. Tentu menarik ketika kitab Ester termasuk dalam kanon Alkitab, tapi kata Allah tidak disebutkan dimana pun dalam kitab ini. Tapi jika kita membaca keseluruhan kitab Ester kita akan menemukan bahwa cerita tentang pemeliharaan Tuhan sangat jelas dalam kitab Ester. Allah memelihara umat-Nya. Contonya dalam Est 2:7,17,22; Est 4:14; Est 4:16–5:2; Est 6:1,3-10; Est 9:1. Ketiga, kitab Ester berhubungan dengan Hari Raya Purim; hari raya yang dirayakan oleh orang Yahudi pada tanggal 14-15 bulan Adar. Perayaan itu menunjuk pada hari gembira karena terbebas dari rencana jahat Haman. Ester menjadi tokoh utamanya, tapi penyertaan Tuhanlah yang membawa keselamatan bagi orang Yahudi. Haman benci kepada Mordekhai dan berencana memunahkan orang Yahudi. Karena Ester rencana jahat Haman tidak terjadi. Pemeliharaan Tuhan teralami, keselamatan teralami ditengah kehidupan umat Tuhan. Berdasar peristiwa yang dikisahkan dalam kitab Ester orang Yahudi merayakan hari raya Purim.
Sobat obor, sosok Ester atau hadasa adalah seorang Yahudi. Ia anak yatim piatu yang diasuh pamannya Mordekhai. Parasnya cantik, itulah mengapa ia bisa menjadi ratu menggantikan Wasti. Tapi Ester bukan hanya cantik, iapun dengar-dengaran, karakternya baik sehingga disenangi banyak orang termasuk Raja Ahasyweros. Ia pun tidak lupa latar belakangnya dan tentu juga tidak lupa siapa Allahnya. Demi keselamatan atau bisa saja demi memudahkan Ester menjadi ratu, Mordekhai menyuruh Ester menyembunyikan latar belakangnya sebagai orang Yahudi ketika mengikuti sayembara untuk mengantikan Ratu Wasti. Allah memilihara Ester sehingga ia disenangi banyak orang termasuk raja Ahasyweros, dan dipilih menjadi ratu mengantikan Ratu Wasti.
Masalah besar pun terjadi. Kemarahan Haman kepada Mordekhai membuat seluruh orang Yahudi di wilayah kerajaan Ahasyweros terancam bahaya. Haman adalah orang kedua setelah raja. Kekuasaannya besar, sumber daya finansial melimpah, tapi sayang tinggi hati, sombong dan sangat ingin dihargai. Sakit hatinya kepada Mordekhai ditimpahkan kepada semua orang Yahudi di seluruh wilayah kekuasaan Raja Ahasyiweros. Untuk memunahkan orang Yahudi Haman mengunakan jabatan, dan sumber daya yang ia miliki untuk menfitnah orang yahudi di hadapan raja. Rencana Haman hampir saja terwujud. Ester menjadi alat Tuhan menyelamatkan orang Yahudi. Allah memelihara umat-Nya.
Raja tidak mengetahui latar belakang Ester. Ketika ia mengambil keputusan untuk membantu orang Yahudi tentu ia harus membuka jati dirinya sebagai seorang Yahudi. Ester mengambil risiko itu. Cepat atau lambat identitasnya pasti akan diketahui. Dan bisa saja benar apa yang dikatakan Mordekhai bahwa untuk saat inilah, menolong orang Yahudi yang dalam ancaman pembinasaan, dia menjadi ratu di kerajaan Ahasyweros. Ester bertindak, dan meminta orang Yahudi menopang tindakan yang ia lakukan, tetap berpuasa dan bergumul. Masalah lain yang dihadapi Ester, terdapat undang-undang di kerajaan Ahasyweros, barang siapa yang menghadap raja tanpa diundang orang itu akan mati, kecuali tongkat emas raja diarahkan kepadanya. Demi kaum sebangsanya, Ester mengambil risiko itu. Ester pergi menghadap raja walaupun konsekuensinya adalah mati. Ester rela berkorban untuk kelangsungan hidup banyak orang.
Sobat obor, keyakinan kepada Tuhan dan jati diri Ester sebagai umat Tuhan tidak berubah karena keadaan. Ia hidup nyaman sebagai seorang ratu tapi jika kaumnya terancam Ester rela mempertaruhkan keyamanannya. Ia hidup nyaman sebagai ratu tapi keadaan itu tidak mengoyahkan keyakinan imannya. Sebagai orang percaya kita diingatkan untuk mempertahankan jati diri sebagai orang percaya. Keadaan tentu akan terus berubah, situasi berganti, tapi semoga berbagai keadaan yang sementara dan nantinya kita hadapi tidak akan mengoyahkan keyakinan iman kita kepada Kristus. Amin (fpk)