Penulis : Pdt. Frany P. Kuron, S.Th
KITAB 2 Samuel adalah bagian kedua dari satu kitab yang karena terlalu panjang untuk dijadikan satu gulungan kitab, akhirnya dibagi menjadi dua bagian, 1 dan 2 Samuel. Bagian terbesar dari kitab ini bercerita mengenai pemerintahan Daud atas Israel.
Setelah kematian Saul, orang-orang Yehuda segera mengangkat Daud menjadi raja mereka. Selama tujuh tahun setelah itu, Daud masih harus terus berperang melawan Isyboset, seorang anak Saul yang diterima oleh kesebelas suku sebagai raja. Setelah Isyboset dikalahkan, barulah Daud menjadi raja atas seluruh Israel. Daud merebut kota Yerusalem dari tangan orang Yebus dan menjadikannya ibu kota kerajaan, lalu membawa tabut perjanjian ke sana. Dia ingin membangun sebuah rumah bagi Tuhan dan menempatkan Tabut perjanjian di dalamnya, tetapi Tuhan menolak rencana itu. Namun, Tuhan berjanji bahwa Daud akan menjadi seorang raja yang kuat, keturunannya akan selalu memerintah Israel. Daud menaklukkan musuh-musuh Israel dan menjadi raja yang kuat. Namun, dia juga memiliki hubungan gelap dengan Betayeba, istri panglimanya yang sedang berperang. Karena dosa itu, Tuhan mengizinkan berbagai masalah berat datang untuk menghukum Daud, dan berbagai masalah itu kebanyakan justru datang dari keluarganya sendiri. Satu dari anaknya, Amnon, memperkosa saudaranya sendiri, Tamar. Amnon kemudian dibunuh oleh Absalom, kakak kandung Tamar, yang kemudian juga memimpin salah satu pemberontakan paling serius melawan Daud.
Sobat obor, bacaan kita saat ini menjadi awal pemberontakan Absalom terhadap ayahnya Daud. Selama empat tahun, setiap hari Absalom berdiri di tempat yang sama, menunjukkan kebaikannya, supaya dicintai orang banyak tercapai tujuannya, Absalom konsisten dengan apa yang dilakukannya. Apa yang dilakukan Absalom ini ternyata membuahkan hasil, ayat 6 memberikan kesaksian;…., dan demikianlah Absalom mencuri hati orang-orang Israel. Empat tahun dirasa cukup oleh Absalom untuk mempersiapkan pemberontakannya. Absalom meminta izin raja untuk pergi ke Hebron dengan alasan untuk beribadah; dan raja pun mengizinkan. Ternyata di Hebron Absalom mengumumkan dirinya sebagai raja, tentu atas bantuan rakyat Israel yang senang kepada Absalom.
Bacaan kita saat ini menggambarkan persepakatan gelap itu menjadi kuat, dan makin banyaklah rakyat yang memihak Absalom. Memang Absalom disenangi karena tindakannya selama empat tahun mengambil hati rakyat, tapi di satu sisi kepopuleran dan keberpihakka rakyat terhadap Daud semakin menurun. Absalom menjadi lebih populer dan disukai dari pada Daud. Banyak yang berpihak pada Absalom sampai-sampai raja Daud harus meninggalkan Yerusalem dan berpindah-pindah seperti seorang pelarian yang dikejar-kejar musuh. Pelarian Daud dari Absalom mengingatkan Daud akan kondisi sulit yang ia alami ketika dikejar-kejar raja Saul. Daud kembali merasakan situasi terancam dan tertekan. Yang lebih menyakitkan lagi, situasi ini melibatkan anaknya. Absalom sangat dikasihi oleh raja Daud.
Absalom berulang kali melakukan kesalahan fatal tapi Daud tetap saja mengampuni dan mengasihi Absalom. Dalam peperangan sekali pun, Daud tetap berpesan untuk tidak membunuh Absalom. Ketika pun Daud mendengar kematian Absalom di medan pertempuran, kesedihan Daud jauh lebih besar dari kesukacitaan karena memenangkan pertempuran.
Di masa ketika Daud akan mengakhir kepemimpinannya sebagai raja banyak masalah yang dihadapinya. Disaat Daud harusnya menikmati suasana damai sebagai seorang raja, ia harus menerima kenyataan harus berperang dengan anaknya sendiri. Hal ini terjadi memang karena Absalom yang ingin jadi raja, melakukan segala cara supaya keinginannya terwujud, termasuk melaksanakan persepakatan gelap. Tapi juga di satu sisi memang kepopuleran Daud sementara menurun. Tapi kedua sebab itu bukanlah merupakan sebab utama dari suasana sulit yang dialami Daud. Sebab utama dari berbagai situasi yang tidak menyenangkan ini karena kesalahan fatal yang dilakukan oleh Daud sendiri, yaitu hubungan gelap dengan Betsyeba. Daud tidak puas dengan apa yang dimilikinya. Daud menerima konsekuensi dari tindakan dosa yang ia lakukan.
Sobat obor, dari bacaan ini kita belajar untuk tidak melakukan kesepakatan gelap, dan waspada terhadap persepakatan gelap. Ingat sobat obor, jangan lakukan dan waspada terhadap persepakatan gelap. Amin(fpk)