SOBAT obor, tangan yang lamban membuat miskin (ayat 4a). Istilah dalam bahasa Ibrani untuk miskin adalah ra’s (istilah lain adalah ebyon dan ani). Dalam ayat ini kata tersebut dipergunakan untuk kemiskinan atau bencana yang pontensial mendatangkan kehancuran. Ayat ini mengungkapkan kerawanan hidup petani kecil, yang karena banyak perkara (termasuk kemalasan), akhirnya berdampak kehancuran. Terjadi kalimat kontras “tetapi tangan orang rajin menjadikannya kaya (ayat 4b). Kemiskinan bisa diatasi melalui perubahan pola hidup dari yang malas menjadi sikap hidup rajin. Orang yang bekerja sesuai dengan waktu dan pekerjaan yang harus dilakukan tidak cukup rajin, melainkan juga berakal budi, bijaksana dan berhikmat.
Michael V. Fox menjelaskan bahwa kata Ibrani untuk ‘lamban’ juga bermakna ‘penipu’. Menurutnya, orang yang lamban atau malas biasanya penipu kerena ia akan berusaha memperoleh hasil dari apa yang tidak pernah dikerjakannya. Pengajaran tentang kemalasan dan kemiskinan serta kerajinan dan kekayaan tidaklah berlaku mutlak. Kemiskinan tidak selalu disebabkan oleh kemalasan. Pengamsal menyadari bahwa adakalah si pemalas dan si penipu menjadi kaya walaupun hanya sementara, sedangkan orang rajin tidak berhasil menjadi kaya. Yang dimaksudkan dengan kekayaan dalam pembacaan saat ini bukan dalam arti “kekayaan yang berlimpah” tetapi lebih menunjuk pada situasi dan kondisi kehidupan masyarakat petani Israel kuno.
Sobat obor, tentunya kita ingin hidup benar, tidak hanya hidup benar di hadapan manusia tetapi juga hidup benar di hadapan Tuhan. Bahkan dari sejak kecil orang tua dan guru telah mendidik kita untuk berbicara dengan benar, jujur, dan bersikap dengan benar. Sekalipun, hidup benar adalah panggilan, perlu diakui bahwa orang-orang yang hidup tidak benar itu lebih banyak dan realitasnya mereka ada dalam masyarakat. Di mana-mana ada kekerasan, kemudian ada keserakahan di mana manusia merusak sumber daya alam yang akhirnya merusak bumi ciptaan-Nya. Di masa muda ini, jadilah obor bagi pemuda gereja yang memiliki dampak positif bagi alam dan sesama manusia. KJ. Nomor 450 Hidup Kita yang Benar menjadi panggilan misi bersaksi disemua ranah kehidupan. Amin