SOBAT obor, jika kita harus memilih antara untung atau rugi, tentu dengan cepat kita akan memilih untung karena pada dasarnya manusia tidak mau hidup merugi. Hal-hal yang menguntungkan biasanya yang berhubungan dengan pencapaian dan kepemilikan akan materi, prestasi, kehormatan, kedudukan, jabatan dan keberhasilan di dalam dunia ini. Sebaliknya jika hidup tanpa pencapaian dan kepunyaan akan hal-hal yang disebutkan tadi, bisa dilihat sebagai hidup yang penuh kegagalan dan pastinya sangat merugikan.
Rasul Paulus pun pernah mengalami keadaan seperti itu di masa lalunya sebelum mengenal dan beriman kepada Yesus Kristus. Paulus bisa dikatakan manusia yang hebat dan sangat dihormati karena latar belakang status sosial yang tinggi. Namun, ia melepaskan semua kehebatan dirinya, meninggalkannya, bahkan ia berkata bahwa “apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus”(Ay 7). Sejak ia mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus, ia sadar bahwa segala sesuatu yang telah ia raih di luar Kristus dahulu adalah sampah yang kotor, menjijikan dan tidak berguna. Dengan keyakinan teguh Paulus menyatakan bahwa mengenal Yesus Kristus adalah lebih indah, lebih berharga dan lebih mulia daripada semuanya. Ia merasa sangat beruntung karena memperoleh Kristus, karena baginya Kristus tidak bisa dibandingkan dengan apapun juga yang terhebat, terbaik dan terindah di dalam dunia ini dahulu, kini dan sampai selama-lamanya. Paulus menyadari bahwa menjadi percaya pada Yesus adalah sebuah anugerah Allah, yang tidak semua orang bisa menerimanya, karena itu, jika Allah memilihnya untuk beriman kepada Yesus, itulah keuntungan terbesarnya.
Sobat obor, ada penggalan lagu rohani yang berkata “besarlah untungku jika Yesus milikku”. Sudahkah kita memiliki perasaan dan pikiran seperti Paulus? merasa untung karena mengenal dan percaya kepada Yesus? Ataukah kita masih diikat ego kita sebagai manusia daging yang merasa rugi jika kita tidak bisa mencapai kehebatan menurut standart dunia ini. Jika demikian, artinya kita belum sungguh mengalami perjumpaan dengan Yesus. Ingat! Jika kita memang orang pilihan seperti Paulus, akan ada waktunya Tuhan menjumpai kita sehingga kita akan ditransformasi di dalam Yesus menjadi pribadi yang baru, yang lebih memilih untung karena memiliki Yesus daripada rugi karena semua hal duniawi. Roh Kudus menolong. Amin. (PDW)