SOBAT obor, nama Yudas tidak hanya tercatat di dalam kitab Injil-injil namun juga dalam kitab Kisah Para Rasul. Predikat sebagai pengkhianat
Yesus tidak hilang, malah dalam kesaksian kitab Kisah Para Rasul,
dituliskan akan akhir hidup dari sang pengkhianat itu. Disebutkan bahwa ia mati dengan kondisi yang sangat mengenaskan yaitu jatuh tertelungkup dan semua isi perutnya tertumpah keluar.
Kematian Yesus yang ia khianati memang sangat mengenaskan, namun kematian sang pengkhianat itu juga sangat mengenaskan dan memalukan. Tapi dua kematian dari dua orang berbeda ini sangatlah berbeda dampaknya setelah itu. Kematian Yesus memberikan keselamatan bagi semua umat manusia, namun kematian Yudas si pengkhianat itu malah memberikan nama buruk. Dialah murid pertama yang mengalami kematian, tetapi, berbeda dengan kematian murid-murid yang lain, kematian Yudas adalah kematian dari keserakahan dan keberdosaan yang sangat besar.
Sobat obor, pengkhianatan Yudas terhadap Yesus itu dapat disebut “musuh dalam selimut” atau “duri dalam daging”. Ironis memang ketika seseorang yang sudah menjadi kawan berubah menjadi lawan. Betapa banyaknya orang seperti Yudas. Awalnya adalah orang yang sangat cinta Tuhan tetapi akhirnya memilih melepas iman demi untuk bisa menikmati kesenangan dunia. Orang-orang yang lebih memilih untuk mengejar perkara duniawi itu mungkin bisa mencapai apa yang diinginkannya, tetapi dibalik itu ia justru kehilangan hal yang paling istimewa, hingga bisa mendatangkan penyesalan yang kekal. Maka sebagai pemuda gereja, janganlah kita meninggalkan Yesus hanya karena godaan wanita, takhta dan harta. Amin (BFP)