SOBAT obor, mungkin kita pernah menonton film “Bucket List”. Dikisahkan dua sosok pria tua itu tidak saling kenal namun di ruang kamar Rumah Sakit (RS) kemudian mereka pun mulai berbicara,
Sbermain kartu bersama, dan saling membantu memakaikan selimut ketika salah satunya menggigil kedinginan saat tengah malam. Itu adegan yang sangat menyentuh karena diperankan dua kakek-kakek penderita kanker yang berasal dari strata sosial berbeda. Ketika mereka sudah membentuk suatu ikatan persahabatan, tibalah hari bagi dokter untuk mengumumkan vonis yang harus diterima mayoritas pengidap kanker: “enam bulan lagi anda berakhir, atau paling lambat, setahun”. Sebenarnya, tanpa vonis kematian itu, film ini tidak akan pernah sehebat ini. Maka vonis kematian bagi kedua sahabat tersebut adalah jantung dari semua peristiwa hebat yang terjadi kemudian. Karena setelah mendapat vonis tersebut, kedua sahabat itu pun menyusun “Bucket List” mereka. Daftar kegiatan yang harus mereka lakukan sebelum ajal mendekat.
Sobat obor, berbeda kisah berbeda cerita. Kalau di film Bucket List, sebelum meninggal kedua orang tersebut mencari kesenangan namun dalam kisah Golgota sangat bertolak belakang. Jalan kesengsaraan yang meneteskan keringat dan darah itu adalah “Jalan Tuhan” yang ditempuh untuk keselamatan umat manusia. Dengan tubuh penuh luka setelah dicambuk, sekarang Yesus harus mengalami penghinaan dari tentara Romawi ini. Setelah dicambuk dengan keji, orang-orang yang akan disalib akan dipermalukan dengan disuruh berjalan sambil memikul salib mereka. Yesus pun diberikan salib untuk dipikul dari tempat Dia ditahan sampai ke bukit Golgota. Kisah derita Kristus tentu membuat kita bertanya kenapa Yesus mau berjalan menuju ke Golgota? Kenapa Dia mau menuju kepada kematian yang memalukan itu? Namun jawaban atas semuanya adalah bahwa itu bentuk cinta-Nya pada manusia. Dia rela ke Golgota, agar manusia beroleh selamat. Atas semua yang Yesus lakukan, masihkah kita menutup hati untuk menerima keselamatan dari-Nya ? Mari terima anugerah keselamatan itu, dan hiduplah dalam keselamatan itu. Amin (BFP)