KATA “menderita”, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah menanggung sesuatu yang tidak menyenangkan. Dari definisi ini tentu sudah bisa tergambarkan bahwa tidak ada orang yang ingin hidup namun menanggung sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan hanya akan membawa pada kesusahan olehnya dihindari semua orang. Semua orang tahu bahwa penderitaan itu tidak menyenangkan, tetapi banyak orang tidak mau menerima bahwa penderitaan adalah hal yang wajar dalam kehidupan. Penderitaan memang dipakai Tuhan untuk menguji keimanan kita kepada-Nya.
Sobat obor, sudah jadi kecenderungan manusia bahwa saat ia mengalami penderitaan ia akan mencari “kambing hitam” atas semuanya. Ia akan mencari siapakah “aktor” dibalik derita yang menimpanya. Kita memang tidak terlebih dahulu “melihat kedalam” diri kita, kita lebih cepat mau “melihat keluar”. Dalam Perjanjian Lama (PL) maunpun dalam Perjanjian Baru (PB), kita melihat bahwa para nabi, rasul dan Tuhan Yesus sendiri tidak luput dari penderitaan, namun dibalik semuanya itu kita melihat bahwa ada kemampuan untuk bisa mangunggung jalan derita itu. Dan kemampuan itu datangnya dari Tuhan.
Bacaan kita saat ini, menunjukkan bahwa Tuhan tidak membiarkan umat-Nya mengalami penderitaan. Dalam kedaulatan-Nya, Tuhan telah melihat bahwa proses penderitaan umat sudah harus diakhiri sehingga dikatakan “Aku akan mematahkan kuk…”, “Aku memutuskan tali-tali pengikat”, “Aku akan menyelamatkan…”, “Aku menyertai engkau”. Masalah yang mereka hadapi itu nyata, tetapi penyertaan Tuhan juga nyata. Satu kepastian yang tersedia bagi orang percaya adalah kehadiran Allah dalam setiap peristiwa. Bagian ini menunjukkan bahwa Allah sanggup memulihkan kehidupan umat-Nya, melebihi apa yang dapat dipahami. Mereka yang memberontak dan dibuang ke Babel, dibawa kembali ke Israel sesuai dengan janjiNya.
Sobat obor, sebuah janji dan firman yang sangat menguatkan kita untuk melalui kehidupan ini. Apabila saat ini kita sedang dalam keterpurukan dan pergumulan hidup yang mungkin membuat kita sepertinya ingin menyerah, ingatlah bahwa masih ada Tuhan yang sanggup memulihkan kehidupan kita. Amin (bfp)