SOBAT obor, semua orang pernah membuat kesalahan, sebab tidak ada manusia yang sempurna. Yang membedakan adalah, respons setelah membuat kesalahan itu; apakah mau mengaku salah atau malah tidak
mengakuinya, sehingga lari dari tanggung jawab. Kebanyakan orang mengelak bertanggungjawab, karena jauh lebih mudah untuk menghindari tanggung jawab, daripada menerima tanggung jawab. Ada kisah unik; bisa juga jadi lucu, dari kisah pengangkapan Yesus versi Injil Markus. Injil lain tidak mencatat peristiwa ini: “ada seorang pemuda yang lari telanjang”. Tidak ada petunjuk mengenai identitas orang ini. Atas keterbatasnya informasi soal orang ini maka menimbulkan banyak tafsiran. Tapi intinya orang ini sering bersama dengan rombongan yang mengikuti Yesus. Walaupun demikian kisah ini memiliki pesan yang kuat bahwa seolah-olah “melukiskan gambaran kecil tentang diri manusia dalam tulisannya ini”.
Dari kisah ini, kita dapat memahami bagaimana kelemahan dan kerentanan orang-orang yang terdekat dengan Yesus itu “ditelanjangi” dengan sangat jujur. Termasuk tatkala mereka semua “melarikan diri” waktu Yesus ditangkap di Taman Getsemani. Ini periistiwa yang memiriskan dan memalukan. Prilaku model ini masih ada sampai saat ini. Pesan ini menjadi sebuah kritik tajam, bahwa orangorang terdekat bisa menjadi orang yang kemudian tidak mengenal kita. Disaat orang kuat dan jaya banyak sahabat, namun disaat kita lemah dan membutuhkan pertolongan malahan mereka tidak ada. Jika para murid hanya “melarikan diri”, kita bisa menjadi pemuda yang “lari dengan telanjang”.
Sobat obor, mudah untuk menghindari tanggung jawab kita, tetapi kita tidak bisa menghindari konsekuensi dari menghindari tanggung jawab kita. Dari kisah ini seolah-olah Markus berkata, “Mereka semua lari meninggalkan Yesus, lebihlebih aku sendiri!” Sebuah cermin yang dapat membuat kita berkaca. Amin (bfp)