BURUNG Manguni menjadi simbol Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM). Burung Manguni diyakini sebagai perantara para leluhur untuk menjaga keselamatan bangsa. Apa yang menjadi keunikan burung
Manguni berbeda dengan jenis burung lainnya? Ada tiga keunikan morfologis burung Manguni yakni mata, telinga dan mulutnya. Bagian mata, ukuran matanya besar dan menghadap ke depan. Penglihatan burung Manguni sangat tajam meskipun dalam kegelapan. 1000 kali lebih tajam dari penglihatan manusia. Memiliki mata yang jauh ke depan, besar dan tajam membuat burung Manguni selalu antisipatifm waspada dan mengamati secara cermat. Kedua, bagian telinga. Frekuensi pendengaran burung Manguni dapat menangkap gelombang suara yang sangat halus. 5000 kali lebih tajam mendengar suara dibandingkan manusia. Unsur indra pendengarnya lebih canggih dari manusia dan jenis burung lainnya. Ia bisa mengetahui apa yang sedang terjadi di kemudian hari melalui tanda-tanda alam. Ketiga, bagian mulut burung Manguni kecil. Ia tergolong burung pendiam. Ia jarang berkicau atau bersiul. Akan tetapi, sekali ia bersiul, maka kicauannya penuh makna bagi manusia. Kicauannya berfungsi sebagai peringatan dini untuk menandakan keadaan sedang bahaya, kebakaran, orang meninggal dengan tempo suara tegesa-gesa. Sebaliknya, untuk memberitahukan keadaan aman, kicauannya bertempo tenang. Karakteristik burung Manguni yakni mengamati secara cermat, mendengar secara teliti dan berbicara penuh makna.
Sobat obor, firman Tuhan hari ini mengatakan: “Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah. Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik…..”. Bijak tidak asal bicara atau asal bunyi. Tidak sembarangan bicara. Pembicaraan orang bijak selalu tepat dan ditepati. Cara penyampaiannya tepat, baik dari segi waktu, isi dan situasi. Bagaimana caranya supaya bisa tepat isi dan tepat situasi? Seperti burung Manguni itulah. Jangan banyak bicara. Jangan dulu bicara, tetapi lihat dulu dan dengar dulu. Keunggulan burung Manguni yakni mengamati. Sedikit berbicara, tetapi banyak berpikir dan merenung. Berkonsentrasi, berefleksi dan berkontemplasi. Oleh karena itu, burung Manguni sebagai ikon hikmat. Jarang berbicara, tetapi sekali berbicara keluar petuah penuh wibawa. Satu lagi keunggulannya yakni sebagai makhluk monogamis. Artinya, seumur hidup ia hanya memiliki satu pacar. Bagaimana dengan pemuda gereja? Bijaklah! Amin (NAH)