NABI Zakaria sebagai utusan Tuhan untuk menggembalakan domba-domba sembelihan sebagai gambaran dari umat Tuhan dengan dua tongkat. “Maka aku menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk pedagangpedagan domba. Aku mengambil dua tongkat: yang satu ku sebutkan ‘Kemurahan’ dan yang lain kusebutkan ‘ikatan’; lalu aku menggembalakan domba-domba itu.” (Zakaria 11:7). Alat yang sangat penting bagi seorang gembala adalah tongkat, dimana tongkat menunjukan identitas si gembala sebagai gembala. Bagi Gembala tongkat digunakan sebagai alat yang khusus untuk memelihara dan mengurus kawanan domba. Tongkat dibuat juga untuk keperluan domba dan digunakan untuk kebaikan, baik bagi gembala maupun domba-domba sebagai lambang kepedulian dan bentuk kasih seorang Gembala kepada domba karena tanggung jawabnya. Gembala juga akan menggunakan tongkatnya secara lembut untuk mengangkat domba yang baru lahir dan mendekatkannya dengan induknya yang terpisah. Jadi tongkat digunakan untuk menjangkau dan menangkap domba. Tongkat juga digunakan untuk membimbing kawanan domba tapi juga kadang digunakan untuk memukul domba agar kembali ke kawanan domba. Selain untuk domba tongkat juga digunakan oleh gembala untuk bersandar dalam sebuah perjalanan saat menjaga domba-domba.
Sobat obor, ketika Nabi Zakaria menggembalakan umat Tuhan ada dua tongkat yang dipakai yaitu: Tongkat “Kemurahan” dan tongkat “Ikatan” yang berfungsi untuk menjaga dan melindungi umat Tuhan. Dengan dua tongkat ini digunakan untuk menghadapi gembala-gembala palsu sehingga dalam “satu bulan aku melenyapkan ketiga gembala itu” (Zakaria 11:8). Gembala-gembala palsu ini menolak kedatangan Gembala Baik dan hanya memanfaatnya domba-domba sembelihan (umat Tuhan) untuk kepentingan dan keuntungan mereka sendiri.
Sobat obor, tongkat Gembala adalah simbol pemeliharaan Tuhan. Tuhan Yesus sebagai Gembala yang baik senantiasa membimbing kita ke jalan yang benar seperti ungkapan lagu dalam Kidung Jemaat No. 415:1: “Gembala baik bersuling dan merdu, membimbing aku pada air tenang, dan membaringkan aku berteduh di padang rumput hijai berkenan”. Dengan tongkat ”kemurahan” dan tongkat “ikatan” membimbing umat Tuhan. Tongkat adalah Firman yang menjadi kekuatan bagi gembala dan domba. Sebagai pemuda gereja diingatkan untuk mejalani hidup ini ini sesuai dengan Firman-Nya mengandalkan Tuhan dan bersandar kepada Tuhan Yesus sebagai Gembala yang baik yang akan membimbing kita kaluar dari segala kesulitan, mampu menghadapi segala tantangan dan menikmati hari depan yang penuh harapan sebab tongkat dari Gembala Agung itulah yang menjaga dan melindungi. Amin. (FDM)