Amsal 24:15-16
SOBAT obor, mengutip salah satu bagian khotbah : “Pernahkah Anda membandingkan apa bedanya berjalan di mal dengan berjalan di medan perang? Di mal, kita bisa berjalan tenang dan santai. Sementara di medan perang, seorang tentara tentu berjalan dengan waspada, sangat hati-hati dan penuh perhitungan. Jika tidak, nyawanya terancam.” Dalam medan perang kita akan selalu dalam kondisi waspada, langkah kita terukur dan hati-hati.
Dalam bagian Alkitab ini, manusia dikategorikan dalam dua bagian. Yang satu disebut orang benar dan yang satunya disebut orang fasik. Keberadaan orang benar memang tidak selamanya berada pada kondisi aman. Dikatakan dalam alkitab, orang benar bisa saja jatuh. Terpeleset, tersandung, dan terjatuh dapat menimbulkan cedera yang serius di area pergelangan kaki, lutut, dan punggung. Bahkan kecelakaan terpeleset dan tersandung dapat menyebabkan cedera patah tulang. Pada satu peristiwa bisa menyebabkan dua hal yang berbeda. Saat orang benar terjatuh, itu bukan menjadi akhir dari hidupnya. Sebab ia akan kuat dan tegar kembali. la bisa jatuh berkali-kali namun ia akan tetap bangun kembali. Berbeda kondisinya dengan orang fasik, ia akan roboh dan hancur sehingga hidupnya tidak akan memiliki harapan lagi.
Sobat obor, orang benar menurut Alkitab adalah dia yang selalu berupaya menjalankan hidupnya sesuai dengan kehendak, kemauan dan perintah Tuhan. Saat ia memilih hidup bersama dengan Tuhan, itu berarti ia memiliki hikmat. Tentu tidak mudah menjadi orang benar; jauh lebih mudah menjadi orang yang membenarkan diri. Menjadi orang benar berarti hidup sesuai kehendak Tuhan, sedangkan membenarkan diri adalah hidup sesuai kehendak diri sendiri. Marilah sebagai kaum muda harapan gereja, janganlah kita salah dalam mengambil keputusan, sebab jika keliru dalam mengambil pilihan saat ini, akan berpengaruh pada kehidupan di masa yang akan datang. Amin (bfp)