SOBAT obor, sejak zaman gereja mula-mula sampai sekarang ini, gereja selalu diperhadapkan dengan ancaman bahaya penyesat yang membawa ajaran palsu untuk menyesatkan orang Kristen dari iman yang sesuai ajaran Injil Alkitabiah. Dalam ajarannya para penyesat memberitakan penyimpangan dari Injil Kristus dengan tujuan mendistorsi iman Kristen yang sejati. Rasul Paulus yang sangat akrab dengan jemaat Filipi, merasa berbeban dan bertanggungjawab untuk memperingatkan jemaat agar berhati-hati terhadap para penyesat yang masuk dan berbaur di dalam persekutuan mereka. Para penyesat di Filipi adalah orang Kristen palsu karena mereka masih hidup menurut tradisi Yudaisme bahkan cenderung memuja tradisi Yahudi dan menyepelekan iman Kristen. Paulus mendapati adanya kesombongan rohani dalam diri para penyesat, karena mereka sering memandang para gentiles yang tidak bersunat sama rendahnya dengan anjing. Maka dengan tegas Pauluspun menyebut para penyesat sebagai anjing-anjing, pekerja yang jahat dan penyunat palsu dan paulus memperingatkan jemaat agar berhati-hati terhadap mereka.
Paulus memberikan penghargaan kepada jemaat Filipi yang masih punya iman yang murni, bahwa merekalah orang-orang bersunat yang sejati, yang menaati Allah dalam Roh bukan sekedar dalam perbuatan lahiria. Karena Allah sanggup melihat sampai kedalam pikiran dan hati manusia, apalah artinya sunat dan ketaatan pada hukum Taurat tanpa hati yang mengasihi Allah, sebaliknya meski tak bersunat dan melakukan Taurat tetapi kasih kepada Allah menjadikan orang taat dan setia melakukan kehendak Allah. Karena itulah manusia hanya bisa diselamatkan di dalam iman kepada Yesus Kristus, karena di dalam Yesus Taurat digenapi.
Sobat obor, marilah kita menjadi pemuda gereja yang selalu berhati-hati terhadap penyesat yang mungkin ada di sekitar kita atau di dalam persekutuan kita. Kenalilah mereka melalui kebiasaan dan gaya hidup mereka. Adakah mereka mampu berbaur dalam ketulusan hati tanpa membuat batasan-batasan status sosial, tingkat ekonomi, pendidikan, dan perbedaan budaya? Seperti karakter Yesus yang penuh kasih dan mau menerima semua orang apa adanya. Jadilah pemuda gereja yang mampu mengajarkan ajaran Injil yang benar yakni dengan memproklamirkan Yesus Kristus melalui cara hidup kita sebagai orang muda yang setia bersekutu, bersaksi dan melayani, tidak memegahkan diri dan kelompok tetapi hanya ingin memuliakan nama Tuhan. Amin. (PDW)