DALAM Perisiwa paskah menurut Injil Matius, Maria Magdalena dan Maria yang lain adalah saksi pertama kebangkitan Yesus. Menurut Injil Yohanes, Maria Magdalena adalah perempuan pertama yang bertemu dengan Yesus yang bangkit. Di antara para muridNya, tiada orang yang lebih mengasihi Yesus dari pada Maria Magdalena. Oleh sebab itu, Maria diberi kemuliaan untuk menjadi orang yang pertama melihat Yesus yang telah bangkit. Dalam bahasa Ibrani Maria Magdalena disebut Miryam Ha-Magdalit. Sedangkan dalam bahasa Yunani ia disebut Maria he Magdalene. Disini terdapat kemungkinan bahwa ia dijuluki ‘magdalena’ karena berasal dari Magdala, kota nelayan di tepi barat Danau Galilea yang berjarak kurang lebih 5 km dari kota Kapernaum. Maria adalah nama yang paling sering diberikan kepada anak-anak perempuan Yahudi pada abad pertama tarikh Masehi. Sehingga para penulis injil menambahkan sebutan “magdalena” guna membedakannya dari yang lain.
Dengan menampakkan diri kepada Maria Magdalena dan Maria lainnya, Yesus hendak mengembalikan kepercayaan murid-muridNya yang tergoncang atas peristiwa kematian-Nya dikayu salib. Melalui berita kebangkitan yang disampaikan para Wanita, Yesus hendak mengingatkan murid-muridNya tentang perkataanNya bahwa Ia akan hidup setelah tiga hari wafat. Kesedihan para murid rupanya telah membuat mereka melupakan begitu saja perkataan Yesus. Karena itu, Yesus memakai para wanita termasuk Maria Magdalena untuk menyampaikan kabar kebangkitan, sekaligus mengingatkan perkataanNya sebelum Ia disalibkan.
Sobat obor, para wanita termasuk Maria Magdalena diberi kemuliaan untuk menjadi orang yang pertama melihat Yesus yang telah bangkit. Saat rasa takut dan khawatir menyelimuti hati para murid namun para wanita termasuk Maria Magdalena tampil dan mampu menyakinkan bahwa Yesus telah bangkit dan akan menyertai mereka. Perasaan kasih yang besar ditunjukan oleh Maria untuk percaya sepenuhnya pada Yesus. Ia disebut sebagai perempuan yang berani dan setia, bahkan menjadi pelopor pemberitaan kesukaan bagi dunia. Ia menunjukan ketaatan dan kesetiaannya pada Yesus, melalui tindakan yang nyata, yaitu dengan terus mengasihi Yesus tanpa henti. Amin (MT)