SOBAT obor, salah satu buah Roh adalah sukacita (Gal 5:22-23), buah Roh hanya akan dialami dan dirasakan oleh orang yang telah lahir baru sebagai wujud hidup di dalam Yesus Kristus. Meskipun hidup sebagai orang percaya tidaklah luput dari gumul dan tantangan, tetapi oleh kuasa Roh Kudus kita tetap mengalami ketentraman dalam hidup karena ada buah-buah Roh yang menguasai kehidupan kita. Demikian saat kita mengalami perasaan sukacita. Sukacita adalah perasaan kebahagiaan mendalam yang terkait dengan rasa syukur, tidak bergantung pada situasi dan kondisi, tidak soal keadaan kita baik ataupun buruk, karena sukacita lahir dari hati yang sepenuhnya bergantung kepada Allah. Orang yang bersukacita akan selalu memiliki pikiran yang positif sehingga mampu mengambil sisi positif dibalik segala sesuatu yang terjadi bahkan dari peristiwa yang buruk sekalipun. Demikian yang rasul Yohanes rasakan terhadap penerima surat 2 Yohanes yang ia dapati telah hidup di dalam kebenaran sesuai dengan perintah Bapa. Penerima Surat ini menunjuk pada persekutuan jemaat Kristen yang ada di Asia Kecil, dimana Yohanes hidup dan melayani sebagai Penatua tepatnya di wilayah Turki. Yohanes sangat bersukacita oleh karena separuh jemaat yang hidup setia dan taat pada perintah Tuhan yaitu perintah untuk saling mengasihi. Suatu teladan yang baik dari Yohanes bahwa meski hanya separuh dari jemaat yang hidup dalam ketaatan tetapi itu sangat membuat Yohanes bersukacita, daripada fokus pada separuh yang tidak taat lebih baik fokus pada separuh yang taat. Inilah alasan Yohanes sangat bersukacita yakni masih ada orang-orang yang setia dan taat pada perintah Tuhan.
Sobat obor, jika kepada kita ditunjukkan gelas berisi separuh air, apa yang akan kita lihat? Kita akan melihat separuh terisi air atau separuh kosong? Mari teladani Yohanes agar kita selalu bersukacita dalam hidup, kita tidak akan fokus pada kosongnya gelas melainkan fokus pada airnya, jadi kita akan berkata gelas itu separuh terisi air. Demikian pula juga dalam hidup ini saat kita berhadapan dengan berbagai pergumulan dan masalah, jangan fokus pada masalah tetapi fokuslah kepada Tuhan yang jauh lebih besar dari masalah kita, bahwa masih ada Tuhan yang mendominasi hidup kita, jangan sampai masalah menjatuhkan kita. Beberapa hari lagi kita akan merayakan Natal Yesus Kristus, mari kita menata hati dan pikiran kita dengan sukacita agar kita siap menyambut dan merayakan Natal bagaimanapun keadaan hidup kita, karena sukacita dari Tuhan melingkupi kita maka perayaan natal akan sangat bermakna. Terpujilah Kristus. Amin. (PDW)