DODOKUGMIM.COM, TONDANO– Pusat Penerjemahan Alkitab Tomohon didukung BPMS GMIM Bidang Ajaran Pembinaan dan Penggembalaan (APP), menggelar kegiatan Pelatihan Cipta Lagu Rohani (Pecilero) Etnik Tontemboan Matana’i di jemaat Sion Tounelet Wilayah Sonder, Kamis (4/3/2021) hingga Sabtu (6/3/2021).
Kegiatan ini diketahui merupakan yang kedua kalinya digelar setelah sebelumnya dilaksanakan pelatihan yang sama untuk Etnik Tombulu, 22-24 Oktober tahun lalu di jemaat Bukit Sion Rurukan Wil. Tomohon 1.
Direktur Pusat Penerjemahan Alkitab GMIM, Pnt Ayu Suwandi, SP menuturkan, pelatihan ini dilaksanakan sebagai hasil dari doa dan kerinduan dalam mendekatkan jemaat dengan Tuhan menggunakan seni budaya lokal. “Tuhan juga menggunakan seni budaya lokal untuk berkomunikasi dengan umat-Nya baik secara pribadi maupun dalam suatu komunitas dan persekutuan gereja. Untuk cikal bakal pelatihan sebenarnya sudah sejak bulan Mei Tahun 2011 lalu, di jemaat GMIM Imanuel Leilem ketika untuk pertama kalinya dilaksanakan Lokakarya Musik Etnis yang merupakan merupakan hasil kolaborasi antara bidang APP Sinode GMIM dan PPA. Semangat, kerinduan dan pemahaman akan pentingnya seni budaya lokal bagi jemaat terus dikumandangkan,” ujarnya
Lanjut Suwandi, dalam kegiatan Pecilero kali ini bertujuan untuk lahirnya lagu-lagu rohani Etnik Tontemboan Matana’i yang bisa dinyanyikan sebagai bagian dari liturgi ibadah, terutama bagi orang-orang Tontemboan Matana’i bisa memuji Tuhan dalam bahasa mereka serta menjadi alat untuk memberitakan Injil melalui puji-pujian.
Diketahui, dalam kegiatan ini untuk ibadah pembukaan dipimpin oleh Sekretaris Departemen Penggembalaan Bidang APP, Pdt. Welly Pondaag, M.Th. Serta dihadiri oleh Direktur PPA, Pnt. Ayu Suwandi, SP; Ketua BPMJ Sion Tounelet Sonder. Pdt. Gebby Walangitan, M.Th, serta Tim Pengajar Etnoart Indonesia yang dipimpin oleh Matthew Manger M.Mus dan Tim Musik Gereja (Muger) Sinode GMIM yang diketuai oleh Pdt. Junisar watulangkow, M.Th dan Wakil Ketua, Jaris Banua, M.Pd.
Suwandi berharap hasil dari Pecilero Etnis Tontemboan Matana’i tersebut dapat menumbuhkan semangat dan hasrat dari orang-orang Tontemboan Matana’i yang dianugerahkan talenta seni budaya lokal. “Berharap nantinya dapat dihasilkan lagu-lagu rohani Etnis Tontemboan Matana’i maupun bentuk-bentuk kesenian lain yang bisa digunakan dalam peribadatan dan yang terutama bisa membuat orang Tontemboan Matana’i merasa lebih dekat dengan Tuhan,” tutupnya. (dodokugmim/rogerefrt/ayusuwandi)