Mikha 5:6–8,
Sisa-Sisa Yakub
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Dalam kisah-kisah kepahlawanan yang tercatat dalam sejarah, kumpulan orang yang disebut “sisa-sisa” sering muncul. Sisa-sisa yang dimaksud dapat menunjuk pada mereka yang tersisa sesudah periode perang yang panjang dan berlarut-larut, lalu tampil sebagai pemenang. Hal itu dapat menunjuk juga pada orang-orang tertentu yang berpegang teguh pada prinsip, komitmen, dan janji yang mereka buat. Sisa-sisa adalah mereka yang tampil dengan karakter dan komitmen yang melampaui sebagian besar orang. Perjalanan umat Allah yang harus pergi ke tanah pembuangan di negeri asing bukanlah akhir kisah dari umat Allah. Mesias yang datang membawa kelepasan dan pembebasan membuka periode dan kesempatan yang baru bagi umat Allah.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Pada ayat 6-8 Nabi Mikha menunjukkan melalui nubuatnya bahwa kerajaan Mesias akan meluas kepada bangsa-bangsa melalui umat-Nya yang disebut “sisa-sisa Yakub.” Mereka yang terlepas dan dibebaskan itulah yang disebut sebagai sisa-sisa Yakub itu, yakni orang-orang yang mendapat kesempatan baru dari Tuhan. Ayat 6 dan 7 menunjukkan nubuatan di masa depan. Kehadiran umat Allah di tengah bangsa-bangsa akan seperti embun dari TUHAN, seperti dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan, seperti singa di antara binatang-binatang hutan, dan seperti singa muda di antara kawanan kambing domba.
Kehadiran dan pelayanan umat Allah di tengah bangsa-bangsa akan menjadi sumber kehidupan bagi sebagian, laksana embun dan dirus hujan bagi tanaman yang adalah simbol berkat ilahi. Namun umat Allah juga akan menjadi alat penghukuman Tuhan Allah bagi sebagian, laksana singa yang akan menerkam binatang hutan dan kambing domba.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Pada intinya, sisa-sisa Yakub ini akan membawa dampak besar ketika mereka tersebar ke tengah bangsa-bangsa. Inilah tujuan Tuhan Allah sejak awal bagi umat-Nya yang dijanjikan-Nya kepada Abraham, tentang hadirnya keturunan seperti bintang di langit dan pasir di laut yang akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Hal ini kelak tergenapi dalam hidup gereja Tuhan yang adalah bau kehidupan di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan bau kematian di antara mereka yang binasa (lih. 2 Korintus 2:14-16).
Sebagai keluarga Kristen, kehadiran kita di tengah dunia menjadi perwujudan dari hakikat kita sebagai garam dan terang dunia. Laksana garam, kita dipanggil untuk “mencegah pembusukan,” dan laksana terang kita dipanggil untuk “mengusir kegelapan.” Ini semua berhubungan dengan komitmen kita sebagai umat yang ditebus untuk hidup dalam kekudusan dan menolak dosa hari demi hari, serta menjadi teladan bagi orang lain.
Doa: Tuhan Yesus, tolonglah kami dalam menghidupi panggilan sebagai garam dan terang dunia, sebagai orang-orang yang ditebus, supaya kami boleh menjadi alat kesaksian-Mu di tengah dunia ini. Amin.