Lukas 16:27–28
(27) Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
(28) sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
Ingatkan Agar Jangan Masuk Tempat Penderitaan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Orangtua pasti selalu mengajarkan kepada anak-anak untuk “baku-baku sayang, kakak jaga bae-bae ne itu ade, ngoni anak-anak jangan baku-baku marah”. Nasihat orangtua sangat bermanfaat di masa sekarang yang dipenuhi dengan ambisi, ingin menang sendiri dan menangkal budaya “saling baku cungkel”. Belas kasihan, saling memperhatikan diperlukan untuk menjalin hubungan yang baik satu dengan yang lain, tentunya dimulai dari keluarga, lingkungan dan tempat tugas kerja masing-masing.
Firman Tuhan hari ini bicara tentang belas kasihan dari orang kaya. Ia sudah mengalami sengsara di alam maut, ia tidak ingin saudara-saudaranya yang berjumlah lima orang juga bernasib yang sama. Ia mengenal persis prilaku, sikap hidup mereka yang mungkin hampir sama dengannya, karena kaya maka melakukan banyak hal yang merugikan orang lain. Ia yakin kalau mereka meninggal, mereka juga akan berada di alam maut. Ia punya kerinduan supaya mereka berada bersama-sama dengan Bapa Abraham. Oleh karena itu ia berkata: “… aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia (Lazarus) ke rumah ayahku … supaya memperingati mereka agar mereka kelak tidak berada di tempat siksaan ini.” Orang kaya ini walaupun ia menderita setelah kematiannya masih memposisikan diri sebagai orang yang berkuasa dengan menyuruh Abraham untuk mengutus Lazarus ke rumah ayahnya. Walaupn demikian ternyata ia mempunyai rasa belas kasihan kepada saudara-saudaranya. Begitu rasa pedulinya ia kepada saudara-saudaranya, sehingga ia rela untuk bermohon kepada Abraham. Ada rasa penyesalan menghinggapi dirinya, selama hidup ia tidak mau menegur saudara-saudaranya. Atau juga ia mungkin bersekongkol dengan mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Permohonannya menunjukkan bahwa ia mengasihi saudara-saudaranya walaupun sudah terlambat.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Sebagai keluarga Kristen, firman di saat ini mengingatkan kita untuk saling mengasihi satu dengan yang lain, jangan ciptakan kebencian, perbedaan di antara kakak-beradik. Orangtua hendaknya jangan membedakan anak-anak yang ada, sehingga muncul istilah “anak emas”, anak yang paling disayangi sedangkan yang lain dinomorduakan. Ciptakan rasa kebersamaan, saling menopang satu dengan yang lain, mulailah dari menyiapkan waktu untuk beribadah bersama, di keluarga, kolom dan jemaat. Kembangkanlah sikap hidup yang menonjolkan belas kasihan, maka kita boleh menjadi contoh dan teladan yang hidup bagi sesama. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, mampukanlah kami mengembangkan sikap hidup yang menonjolkan belas kasihan dimulai dari keluarga, lingkungan di mana kami tinggal dan beraktifitas sehari-sehari dan di mana saja kami pergi dan berada. Amin.