2 Samuel 15:1
Sesudah itu Absalom menyediakan baginya sebuah kereta serta kuda dan lima puluh orang yang berlari di depannya.
Berpolitik Jangan Sombong
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Eforia pesta demokrasi dengan agenda pemilihan umum telah digaungkan. Warga gereja sebagai bagian dari masyarakat bangsa Indonesia mulai diarahkan untuk turut serta ada dalam proses pemilu yang akan berlangsung di tingkat regional maupun nasional. Pesta demokrasi yang akan berlangsung sedang dimulai denga masa kampanye sangat menyita waktu, pikiran, tenaga bahkan biaya yang tidak sedikit. Baik bagi penyelenggara pemilu, anggota masyarakat (pemilih) maupun warga negara yang terpanggil mencalonkan diri masuk dalam panggung politik.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Sebagai warga Gereja, kita terpanggil untuk menjadi alat kesaksian karya selamat Tuhan Yesus Kristus. Karena Tuhan Allah menghendaki dunia ciptaan-Nya menikmati damai sejahtera. Tuhan Allah tidak menghendaki hidup berbangsa dan bernegara mengalami kekacauan (“chaos-). Gereja turut bertanggung jawab untuk mewujudkan suasana hidup aman, tentram, damai dan sentosa, dengan memperlengkapi warganya agar memiliki wawasan kebangsaan yang luas dan dewasa dalam berpolitik.
Firman Tuhan hari ini, mengingatkan kisah kehidupan Absalom. Dia memulai niat dan ambisinya dengan suatu strategi sosialisasi diri untuk mendapat simpati dari orang banyak. Ia menyiapkan dan memperlihatkan kekayaan/potensi yang dimilikinya yaitu sebuah kereta kuda dan lima puluh orang berlari di depannya. Hal ini menandakan bahwa Absalom memamerkan kekayaan dan didukung orang-orang yang ikut bersama dia untuk mencapai tujuan yaitu merampas kekuasan Raja Daud ayahnya.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Pesta demokrasi dengan agenda pemilihan umum sedang berlangsung. Firman Tuhan mengingatkan kita sebagai warga gereja agar turut berpartisipasi dengan menjaga citra diri sebagai murid Yesus Kristus. Baik mencalonkan diri untuk dipilih, maupun kita yang akan memilih. Kita diajak oleh firman agar tidak sombong dan curang, dalam berpolitik dan tidak melakukan politik uang. Tidak menciderai pesta demokrasi dengan cara-cara yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa maupun persekutuan gereja. Kiranya kita tetap mengedepankan nilai-nilai religius yang terwujud dalam sikap saling menghormati, saling mengasihi, menjaga keamanan agar situasi tetap kondusif. Pilihlah dengan hati nurani terhadap calon yang rekam jejaknya baik, nasionalis dan berwawasan kebangsaan. Pilihlah figur pemimpin yang bertanggung jawab dan bisa menjawab kebutuhan orang banyak. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, mampukanlah kami untuk tetap hidup dalam kerendahan hati dan dapat menunjukkan perilaku yang dewasa dan beretika dalam berpolitik. Berilah kami hikmat untuk memilih pemimpin yang berwawasan luas agar menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.