Lukas 24:41-43
(41) Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: ”Adakah padamu makanan di sini?”
(42) Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.
(43) Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.
Manusia Hidup Pasti Makan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Orang Minahasa mempunyai adat atau kebiasaan kalau sementara minum pagi atau sore di teras depan rumah dan ada orang yang melintas di depan rumah, maka tuan/nyonya rumah akan mengajak: “marisinggah, minum kopi dulu … pas ada pisang goreng lei”. Makan dan minum adalah suatu kebutuhan bukan keinginan, artinya orang perlu makan dan minum untuk kelangsungan hidupnya. Yesus Kristus dapat makan membuktikan bahwa Ia adalah sungguh-sungguh manusia setelah kebangkitan-Nya. Yesus Kristus berkata- “Adakah padamu makanan di sini? Para murid memberikan sepotong ikan goreng, la mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.”
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Walaupun Ia sudah memberi kesempatan kepada mereka untuk meraba tubuh-Nya, bahkan memperlihatkan tangan dan kaki-Nya tetapi mereka masih ragu. Dengan memakan sepotong ikan goreng adalah sebuah pembuktian Ia sungguh sudah bangkit. Yesus Kristus yang ada di depan mereka membuat para murid menjadi girang/senang dan masih heran, mengapa Yesus Kristus ada di tengah mereka. Murid-murid merasa girang, tetapi sebenarnya mereka masih meragukan apakah yang ada di depan mereka Yesus Kristus sebagai Guru mereka ataukah hanya halusinasi saja. Hal ini dibuktikan dengan perrnintaan Yesus Kristus supaya para murid menyediakan sesuatu untuk Ia makan. Supaya mereka benarbenar yakin bahwa Ia benar-benar sudah bangkit dan berada di tengah-tengah mereka.
Sebagai keluarga Kristen, kita tidak meragukan mengenai kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati. Karena itu beribadah Paskah bersama baik di kolom, BIPRA, Jemaat, Wilayah dan di aras Sinode. Bahkan juga begitu banyak kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Paskah, antara lain: lomba taman Paskah, pernak-pernik Paskah, lomba mencari dan mewarnai telur Paskah dan lain sebagainya. Pada intinya memaknai Paskah bukan hanya terbatas pada kegiatankegiatan seremonial saja. Tetapi harus diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti: rajin bekerja, jujur dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Kesetiaan sebagai suami, istri dalam keluarga, anak-anak yang menghorrnati orangtua dan menghargai sesama. Tuhan Yesus Kristus yang bangkit dari antara orang mati, kiranya akan terus memberkati kita semua, kini dan sampai selama-lamanya. Amin.
DOA: Ya Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur untuk FirmanMu hari ini, karena kami semakin diyakinkan bahwa Engkau benar-benar bangkit dari antara orang mati. Engkau membuktikan bahwa kuasa alam maut tidak dapat menyamai kuasa-Mu. Kami mohon ya Tuhan biarlah Engkau terus menguasai hidup kami dan menjadikan kami berkat dimana saja kami pergi dan berada. Amin.