Allah yang Menentukan
Yunus 4:7-8
Sukacita karena pohon jarak ternyata tak berlangsung lama, keesokan harinya atas penentuan Tuhan datanglah ulat dan memakan daunnya lalu matilah pohon itu. Kesedihan kembali menerpa Yunus. Pohon penghiburan yang menyu-kakan hatinya telah mati. Kemudian bertiuplah angin Timur yang sangat panas. Begitu panasnya sinar matahari mem-buat Yunus rebah, lesu dan berpikir untuk mati.
Betapa sering dalam hidup kita menghadapi keadaan yang berubah-ubah. Ada saat kita merasa senang kemudian datang kesusahan dan penderitaan. Banyak kali kita tidak ingin kesenangan hidup ini berakhir dan diganti dengan kesusahan dan penderitaan. Akhirnya terucap kata seperti Yunus: “lebih baik aku mati dari pada hidup”.
Tuhan Allah yang menentukan pohon jarak bertumbuh, ulat datang dan memakan daunnya kemudian angin Timur bertiup. Tuhan tidak hanya memberi hal-hal yang menye-nangkan dan menyukakan hati, tetapi Tuhan pun meng-hadirkan kesusahan dan penderitaan sebagai pelajaran hidup berharga bagi umat-Nya. Suka dan duka dipakai Tuhan untuk kebaikan kita.
Sebagai keluarga Kristen kita belajar bahwa Tuhan Allah adalah Allah yang Pengasih dan Penyayang. Ia terus meme-lihara dan memberkati umat-Nya, Ia mau mengajar kita disetiap waktu untuk percaya pada kuasa-Nya. Rancangan Tuhan bukan rancangan kecelakaan tapi rancangan damai sejahtera. Kalaupun dalam hidup kita harus mengalami situasi yang sulit, pegumulan seakan tak berujung, sakit yang tak tersembuhkan, kesedihan yang dirasakan terus-menerus, Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan saudara. Kalau Ia ijinkan sesuatu terjadi dalam hidupmu maka Ia tidak pernah meninggalkanmu sendiri. Tuhan menyediakan cara yang indah untuk menolong dan memulihkan hidup kita agar kita memuliakan Dia. Amin.
Doa: Tuhan ajar kami mengerti semua rencana-Mu, tuntun kami untuk percaya bahwa apapun yang terjadi dalam hidup ini Tuhan tidak akan pernah meninggalkan anak-anak-Mu sendiri. Amin.