Rut 1:11-13
(11) Tetapi Naomi berkata: ”Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti?
(12) Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki,
(13) masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan Tuhan teracung terhadap aku?”
Tuhan Sumber Kekuatan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Orang tua mana yang rela anaknya menanggung kesusahan? Tentu tak ada orang tua yang mau anaknya menanggung kesusahan seperti yang ia rasakan. Naomi seorang ibu mertua yang memiliki sikap seperti ibu kandung bagi menantunya. Ia menyadari bahwa tidak ada jaminan apa-apa dari menantunya yang tetap setia mengikutnya telah menjadi janda dengan kehilangan suami. Naomi bersikeras membujuk menantunya untuk kembali ke tempat kelahiran mereka. Tentu dengan harapan mereka akan menjalani kehidupan yang lebih baik ketika pulang ke kampung mereka. Naomi berucap bahwa tidak mungkin lagi ia menggantikan posisi kedua anaknya yang telah meninggal untuk mendampingi mereka. Dalam keadaan yang sedih dan hampir putus asa, Naomi masih memikirkan nasib menantunya.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Sikap tidak ingin menyusahkan orang lain ditunjukkan oleh Naomi karena kasihnya begitu besar bagi menantunya. Ia menyadari takdir hidup yang harus ia jalani walaupun pahit. Ia ingin bertanggung jawab tanpa memboyong menantunya untuk merasakan kesusahan dan kepahitan hidupnya. Kekuatan yang dimiliki Naomi tentu tidak hanya berasal dari pribadinya sendiri, itu karena ia taat dan percaya kepada Tuhan Allah yang akan menuntunnya walaupun dalam kesulitan hidup.
Sebagai keluarga Kristen, seperti Naomi, kitapun tidak lepas dari tantangan dan pergumulan. Dan kita tidak tahu pasti kapan waktunya pergumulan itu datang dan akan berakhir. Apakah kita pun memiliki sikap seperti Naomi meskipun tidak tau apa yang akan terjadi di masa depan? Teruslah berjalan dalam keyakinan melanjutkan kehidupan meskipun sedih dan gundah ketika dihimpit pergumulan. Percayalah, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (Korintus 10:13) Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, berikanlah kami kekuatan untuk terus berjalan sesuai dengan kehendak-Mu. Mampukan kami untuk terus memiliki keyakinan bahwa Engkau tidak akan pernah meninggalkan kami menghadapi situasi apapun. Tolonglah kami untuk terus mengandalkan Engkau sumber kekuatan kami, Amin.