Allah selalu Mengingat Perjanjian-Nya
Kejadian 9:14-17
Manusia diberikan satu lagi kesempatan untuk memulai sesuatu kehidupan yang baru ketika mengalami penyelamatan. Kesempatan yang diberikan Allah itu merupakan cambuk yang menyakitkan bagi kita. Betapa tidak Allah yang telah dikhianati dan dikecewakan malah melimpahkan berkat yakni perda-maian dan keselamatan.
Firman Tuhan hari ini berbicara tentang kesetiaan Allah yang teguh pada perjanjian-Nya dengan Nuh dan segala makhluk yang ditandai dengan busur yang ditaruh di awan. “Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan, maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup. Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi.” Busur sebagai simbol perdamaian akan tetap dingat oleh Allah yang mengasihi ciptaan-Nya.
Keluarga Kristen, pelangi yang kita maknai dari simbol busur itu, mengandung pengertian bahwa seakan-akan Allah meletakkan senjata-Nya seraya mengumumkan perdamaian bagi keluarga, jemaat bahkan dunia ini, bahwa Ia mengasihi ciptaan-Nya supaya terus bertumbuh untuk memenuhi bumi. Pelangi melambangkan kasih pemeliharaan Sang Pencipta yang melingkupi (melengkung) di atas segala ciptaan. Janji yang ditandai dengan busur sebagai simbol damai dan keindahan hidup yang mewarnai tugas, kerja dan pelayanan kita harus diperjuangkan dalam kesetiaan kepada Allah. Allah terus mengingat janji-Nya, kitapun harus setia melakukan janji yang Ia nyatakan kepada kita. Amin.
Doa: Terpujilah Engkau ya Allah atas anugerah-Mu yang menjadikan kami diberkati dalam damai dan keselamatan. Berilah kami hikmat-Mu supaya kami terus mengingat akan perjanjian damai yang Engkau telah nyatakan kepada kami. Amin.