Kejadian 15:17-21
(17) Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu.
(18) Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: “Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:
(19) yakni tanah orang Keni, orang Kenas, orang Kadmon,
(20) orang Het, orang Feris, orang Refaim,
(21) orang Amori, orang Kanaan, orang Girgasi dan orang Yebus itu.”
Ketaatan Menentukan Janji-Nya Digenapi
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Ada ungkapan “lain di bibir lain di hati”. Ungkapan ini mengisyaratkan bahwa kadang kala manusia mengucapkan sebuah janji tapi tidak ditepati. Berbeda dengan Tuhan Allah, sekali Ia berjanji maka janji-Nya itu akan ditepati. Kehadiran Tuhan Allah sering digambarkan seperti api dan terang (suluh). Tuhan Allah tidak sekadar berfirman tetapi hadir ketika memberi janji kepada Abram yang telah memenuhi permintaan-Nya memberi korban persembahan. “maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu.” Kehadiran Tuhan Allah adalah tanda kesungguhan memberi janji kepada Abram.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Sebagai manusia kita berjanji karena berbagai motivasi: ingin mendapatkan keuntungan, terpaksa, menyenangkan orang lain dan lain sebagainya. Tuhan Allah juga punya kepentingan memanggil Abram dan memberikan janji-Nya. Janji-Nya adalah untuk membentuk suatu umat kepunyaan-Nya yang dapat merestorasi manusia dan dunia dari kehancuran akbat kejatuhan ke dalam dosa. Janji Tuhan Allah terwujud, “Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. ” (Ibr. 11:8-9)
Firman Tuhan hari ini mengatakan bahwa apa yang pernah Tuhan Allah ucapkan kepada Abram tidak satupun yang tidak ditepati. Tuhan Allah menepati janji tentang pemberian keturunan dan tanah. Janji-Nya terwujud karena ketaatan dan iman Abram. Sebagai keluarga Kristen, kita harus yakin bahwa Tuhan Allah berjanji dan melakukan sesuai rencana-Nya indah pada waktunya. Tuhan dapat mewujudkan janji-Nya hari ini, bisa besok, bulan depan, tahun depan dan bisa pula pada masa kita tidak ketahui. Kita juga harus selalu ingat bahwa respons ketaatan iman Abram menentukan pemenuhan janji Tuhan Allah. Sebagai orang beriman marilah kita meneladani iman Abram agar janji-Nya kepada kita indah sesuai waktu-Nya. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus, tolonglah kami untuk tetap setia dan taat seperti Abram menunggu janji-Mu. Ajarlah kami untuk memahami firman-Mu menurut rencana- Mu. Kiranya kehendak-Mu yang jadi dalam hidup ini, bukan kehendak kami. Karena itu tuntunlah agar meletakkan rencana hidup kami di bawah rencana-Mu. Amin.