Yohanes 4:7-10
(7) Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.”
(8) Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.
(9) Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
(10) Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.”
Tuhan Yesus Memberi Air Kehidupan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus memulai percakapan dengan meminta air, suatu permintaan yang wajar karena kelelahan dan haus. Permintaan ini menunjukkan kemanusiaan Yesus. “Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.” Permintaan ini mengantar pada percakapan tentang kebutuhan yang lebih penting dan berharga yaitu air kehidupan yang menghilangkan kegersangan dan kehausan rohani.
Firman hari ini mengajarkan tiga hal. Pertama, pelayanan Tuhan Yesus dimulai dengan empati kepada perempuan Samaria yang hidupnya mengalami kemalangan dan terjerumus pada kehidupan amoral. Empati adalah memahami, mengerti dan merasakan penderitaan orang yang dilayani. Tuhan Yesus tidak menghakimi. Tapi menawarkan air kehidupan. Kedua, mengungkapkan kebenaran kelemahan dan kehidupan amoral seseorang harus pada waktu dan situasi/tempat yang tepat. Ketiga, melayani Tuhan Yesus pasti mendapatkan air hidup yang menghilangkan kegersangan dan haus rohani. Ketika perempuan Samaria yang amoral memberi air minum kepada Tuhan Yesus, ia mendapatkan air kehidupan yang megubah hidupnya.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Perempuan Samaria mengakui kebenaran tentang dirinya yang diungkapkan Tuhan Yesus. Keterbukaan dan kejujuran menjadi pintu masuk Tuhan Yesus memberinya Air hidup yang menyelamatkan. Sekalipun Tuhan Yesus harus berlawanan dengan tradisi bahwa orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. Apalagi ia adalah perempuan yang dianggap rendah dan hina oleh masyarakat.
Menjalani kehidupan sebagai keluarga Kristen yang banyak tantangan dan beban, kita tidak hanya kelelahan dan haus air minum menghilangkan dahaga. Tapi lebih dari pada itu, terkadang hidup terasa gersang, tandus dan hampa sehingga kita butuh air kehidupan dari Tuhan Yesus yaitu firman-Nya. Agar hidup selalu tersasa segar bugar dan penuh syukur serta sukacita. Hiduplah selalu di dalam firman-Nya dan layanilah Tuhan Yesus. Amin.
Doa: Bapa Sorgawi, inilah kami keluarga-Mu bersyukur untuk Air kehidupan yang selalu Engkau beri yang darinya kami menikmati dan mengalami berkat-Mu yang tiada berkesudahan. Kokohkan keyakinan kami untuk selalu hidup dalam firman-Mu dan tidak henti melayani-Mu. Amin.