Markus 15:22-23
Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya.
Yesus Kristus Rela Menderita
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Golgota yang berarti tempat tengkorak adalah tempat penyaliban orang-orang yang mendapat hukuman mati dari pemerintahan Romawi dan biasanya mereka itu para penyamun, budak-budak serta yang dianggap sebagai pemberontak berbahaya. Letaknya berdekatan dengan jalan umum, sehingga orang-orang yang disalibkan di golgota, bukan hanya menderita secara fisik karena harus disalib dengan tangan dan kaki diikat dan dijemur di bawah sinar matahari, tetapi juga dari segi batin harus mendengarkan cemoohan, ejekan dan hinaan dari orang-orang yang lewat di tempat itu. Kita dapat membayangkan bagaimana perasaan Yesus Kristus sementara dalam perjalanan menuju ke Golgota, tempat penyalibannya. Bagi kita, sedapat mungkin akan menghindar dengan segala kekuatan yang ada dari tempat-tempat yang mengerikan. Tetapi Yesus Kristus tetap setia menanggung sengsara untuk sampai pada tujuan, yakni penyelamatan bagi manusia berdosa.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Sebelum Yesus Kristus disalibkan, mereka memberikan-Nya minuman anggur bercampur mur, yang berfungsi sebagai obat bius untuk mengurangi rasa sakit, tetap Ia menolak minuman itu. Apa maksudnya? Yesus Kristus menolak untuk mengurangi penderitaan-Nya dan ia betul-betul rela menanggung dosa dunia dengan penderitaan yang paripurna (utuh, lengkap, sempurna) Semua itu adalah bukti cinta kasih-Nya yang tulus bagi manusia berdosa yang sebenarnya tidak layak untuk menerima anugerah Tuhan Allah itu.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kehidupan manusia tidak terlepas dari tantangan serta pergumulan dan semua itu tidak dapat dihindari dalam perjalanan hidup kita. Ada orang karena tidak mampu menghadapinya, mencari kekuatan lain di luar Tuhan Allah. Bahkan ada yang mengambil keputusan untuk bunuh diri. Yesus Kristus tidak berusaha untuk menghindari penderitaan-Nya atau memilih bagian-bagian tertentu yang ingin dilewati-Nya, tetapi Dia tetap setia sampai akhir, bahkan mati di kayu salib. Semua yang Yesus Kristus lakukan sebagai bukti cinta kasih-Nya pada manusia. Marilah kita yang telah menerima keselamatan lewat pengorbanan Yesus Kristus harus menjawabnya dengan setia sampai akhir. Jangan goyah, apapun tantangan dan pergumulan yang menghadang harus tetap dalam kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus. Amin.