Efesus 4:3–6
(3) Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
(4) satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
(5) satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, 6satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
Memelihara Kesatuan Roh
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kesatuan adalah konsep yang mengacu pada ikatan batin dan semangat kebersamaan antara individu atau kelompok dalam masyarakat dan jemaat. Kesatuan sangat penting di dalam kehidupan berjemaat dan bermasyarakat karena menghasilkan kedamaian dan saling menghargai perbedaan. Kesatuan merupakan nafas dari persekutuan dan persatuan. Persatuan adalah kekuatan, sebaliknya perpisahan atau perceraian adalah kelemahannya. Saat ini bicara soal kesatuan orang percaya mulai dipertanyakan karena banyak orang hidup hanya mementingkan dirinya sendiri, hidup sesuai dengan egonya, dan menjadikan dirinya paling hebat dari orang lain sehingga merusak kesatuan dalam masyarakat, persekutuan keluarga dan jemaat. Dalam kehidupan bergereja, perbedaan karunia sering menjadi alat perpecahan, dengan membanggakan diri, menjadi sok rohani dan merasa paling benar.
Firman Tuhan saat ini, Paulus menasehati jemaat agar, berusaha memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera. “Berusaha” artinya penuh kesungguhan dan hasrat yang besar untuk melakukan. Paulus tegaskan bahwa kesatuan orang percaya terjadi bukanlah usaha manusia tetapi karena karya Kristus di kayu salib. Maka perbedaan karunia itu, tidaklah harus menjadi penyebab kerenggangan atau keterpisahan karena kuasa Roh yang telah memberikan karunia itu menjadi kekuatan yang menyatukan. Paulus berharap jemaat hidup bersatu saling melengkapi, membangun dan memelihara kesatuan. Hal ini bukan hanya sekedar tentang kenyamanan dan kenikmatan hidup tetapi menyangkut damai sejahtera sebagai orang percaya yang terikat dalam satu tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan dan satu Allah. Yang di dalam semuanya orang percaya hanya memiliki satu tujuan dan semangat yaitu memuliakan Dia. Iman kepada Yesuslah yang menjadi alasan mereka dapat saling memelihara kesatuan.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan!
Itu sebabnya kalau semua menjadi satu maka adakah yang dapat memisahkan kita sebagai orang percaya? Memang harus diakui seringkali keakuan dan merasa diri paling hebat dan benar, itulah penyebab terjadinya perpecahan dalam persekutuan. Sebagai ilustrasi, John Wesley, pendiri gereja Metodist, bingung karena banyaknya aliran gereja. Suatu hari ia bermimpi, ia dibawa ke pintu gerbang neraka. Di sana ada seorang malaikat penjaga, dan ia bertanya: Apakah di sini ada orang
Katolik?. Malaikat menjawab: Banyak. Apakah ada orang Calvinist/Prostetstan? Malaikat menjawab: ‘Banyak’. ‘Apa ada orang Baptist?’. ‘Banyak’. Terakhir ia bertanya: ‘Apakah ada orang Methodist?’. Malaikat menjawab: ‘Juga banyak’. Lalu ia dibawa ke pintu gerbang surga. Di sana ada malaikat menjaga, dan John Wesley bertanya: Apakah di sini ada orang Katolik? Malaikat menjawab: ‘Tidak ada’. Apakah ada orang Calvinist/Protestan? Malaikat menjawab: Tidak ada’. Apa ada orang Baptist? Tidak ada. Akhirnya John Wesley bertanya: Apakah ada orang Methodist? Malaikat menjawab: Juga tidak ada. Dengan bingung dan putus asa ia bertanya lagi: Kalau begitu siapa yang ada didalam sana? Malaikat menjawab: Orang yang percaya kepada Yesus dan yang melakukan kehendak-Nya. Kata kuncinya adalah percaya kepada Yesuslah yang menjadi alasan kita dapat saling memelihara kesatuan. Tugas kita bukan menciptakan kesatuan, tetapi memeliharanya dalam kesatuan Roh. Ketika kita mampu melakukannya, maka kesatuan dalam kehidupan bersama terwujud sebagai bentuk hidup dalam panggilan Allah. Amin.
Doa: Tuhan Yesus berilah kemauan untuk menjaga kesatuan Roh dan hidup bersama dalam damai sejahtra agar kedamaian dan kerukunan terus terjaga dan berkat-Mu kami nikmati. Amin.