Lukas 16:22–23
(22) Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
(23) Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
Orang Miskin Di Pangkuan Abraham
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kematian tidak memandang status seseorang. Sehebat dan sekaya apapun seseorang pasti suatu kelak ia akan mati, demikian orang miskin dengan kemiskinannya juga akan mati. Hal ini mempertegas tentang kematian yang tidak memandang bulu. Kematian adalah akhir kehidupan di dunia ini, tidak ada yang dapat menolak bila saatnya sudah tiba.Firman Tuhan saat ini juga bicara tentang kematian, orang miskin yang bernama Lazarus. Penderitaannya yang panjang, sekarang telah berakhir. Mungkin pada saat ia meninggal tidak ada upacara pemakaman yang layak bahkan dikubur di tempat seadanya dan tidak banyak orang yang datang. Tetapi pada saat ia mati, ia dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Abraham yang adalah bapa segala orang beriman. Kematian juga dialami oleh orang kaya, pada saat upacara banyak orang yang hadir, ada pidato yang memuji-muji perbuatannya. Orang kaya itu dikubur di tempat yang megah, bahkan juga didirikan tugu.
Upacara dan kubur boleh berbeda, tetapi tempat setelah kematian itu yang penting. Ditulis bahwa Lazarus, orang miskin itu mendapat tempat yang menyejukkan, suasana penuh kedamaian bahkan ia duduk di pangkuan bapa Abraham. Sebaliknya orang kaya itu semasa hidupnya penuh dengan kelimpahan, tetapi setelah mati mendapatkan tempat di alam maut, tidak ada lagi kesenangan dan kelimpahan tetapi yang ada adalah penderitaan.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Sebagai keluarga Kristen firman hari ini mengingatkan kita bahwa hidup di dunia hanyalah sementara, tidak selamanya. Selagi Tuhan Allah memberikan kita waktu dan kesempatan untuk berkarya di dunia ini, marilah kita mengisinya dengan melakukan apa yang baik dan benar sesuai kehendak-Nya. Jangan berlaku sombong ketika diberi kekayaan, karena pada akhirnya kita akan mati dan meninggalkan kekayaan tersebut. Pakailah kekayaan, anugerah dan potensi yang Tuhan Allah beri dalam hidup ini untuk menopang pelayanan Gereja Tuhan, membantu saudara-saudara kita yang berkesusahan dan menunjang program pemerintah yang ada. Sebaliknya, ketika kita dalam pergumulan, kesusahan bahkan kemiskinan, teruslah bekerja, berusaha dan berharap kepada TuhanAllah. Milikilah semangat untuk maju dan berkembang, pastilah Tuhan Allah akan membuka jalan sehingga berhasil dan mengubah kehidupan kita menjadi lebih baik lagi. Ingatlah, bahwa kita akan mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita bila kematian menjemput, oleh karena itu lakukanlah yang baik bagi sesama dan hidup taat, setia di dalam Tuhan Allah. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, mampukanlah kami untuk melakukan hal-hal yang baik selama kami hidup, agar ketika kematian menjemput kami, kami boleh berjumpa dengan Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.