Pengkhotbah 5:4
Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.
Tepatilah Nazarmu
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
“Janji yang manis takkan ku lupakan, tak terombang-ambing lagi jiwaku… ” syair lagu yang sering dinyanyikan. Sarat dengan pesan mengingatkan persekutuan umat Tuhan tentang janji yang diucapkan agar tidak terlupakan. “Apa yang keluar dari bibirmu haruslah kau lakukan dengan setia, sebab dengan sukarela kau nazarkan kepada Tuhan, Allahmu sesuatu yang katakan dengan mulutmu sendiri” (Ul. 23:23). Kehidupan umat Tuhan seringkali diwarnai oleh suka dan duka adalah proses yang harus dihadapi dan dijalani dalam tekad dan komitmen yang kuat bersama Tuhan Allah. Umat Tuhan diingatkan untuk tidak lalai menyikapi dan menyiasati segala tantangan dan kesempatan untuk memaknai hidup yang adalah anugerah Tuhan Allah. Orang percaya dituntun hikmat-Nya untuk mampu menjawab kasih karunia Tuhan Allah dengan tindakan nyata sebagai bentuk pertanggungjawaban Iman.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Bernazar kepada Tuhan Allah merupakan bagian komitmen hidup beriman. Dengan bernazar, umat sadar bahwa Tuhan Allah sumber segala-galanya yang dapat menjawab segala kebutuhan dan keinginan manusia. Tanpa Tuhan Allah segala upaya dan kerja keras yang dilakukan pasti sia-sia. Firman Tuhan Allah saat ini mengkritik komitmen iman umat Tuhan yang mengucapkan sembarangan nazar kepada Tuhan. Umat Allah diingatkan untuk tidak mempermainkan sebuah nazar. Karena terkadang umat Tuhan begitu bersemangat dan cepat mengucapkan nazar karena ada kebutuhan dan keinginan. Akan tetapi setelah apa yang diinginkan tercapai, lupa atau mengabaikan apa yang dinazarkan. Sebagaimana ungkapan, “lupa kacang pada kulitnya”, ada orang yang cenderung berdusta dan mengelabui orang lain dengan memberikan harapan-harapan palsu. Nazar atau janji digunakan untuk memperdaya dan mengorbankan orang lain.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Umat Allah diingatkan “lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya” adalah suatu teguran agar jujur dan bertanggung jawab dengan apa yang diucapkan. Pikirkanlah terlebih dahulu ketika hendak bernazar dan sebelum mengucapkannya. Karena “Suatu jerat bagi manusia, kalau ia tanpa berikir mengatakan “kudus” dan baru menimbang-nimbang sesudah bernazar.” (Ams. 20:25).
Sebagai keluaga Kristen, kita diajarkan untuk jujur dan bertanggung jawab atas setiap janji/nazar yang disampaikan kepada sesama amat terlebih kepada Tuhan Allah. Tidak mengumbar janji/nazar dengan maksud dan tujuan untuk mengelabui, berdusta, menipu yang mengakibatkan orang lain tersakiti dan mengkhianati Tuhan Allah. Karena lebih baik tidak bernazar daripada bernazar tetapi tidak menepatinya. Tetapi jika kita bernazar apalagi kepada Tuhan Allah, tepatilah nazarmu sebagai perwujudan hidup takut akan Allah. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, firman-Mu menegur kami yang sering tidak jujur, setia dan komitmen menepati nazar. Tolong dan ajarlah kami untuk jujur dan bertanggung jawab ketika bernazar, mengucapkan janji kepada sesama amat terlebih kepada-Mu. Amin.